Dewas: Daya Tampung Pasien DBD RSU Tangsel Terbatas 

Banyak pasien dirawat di selasar

Tangerang Selatan, IDN Times - Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan, Suhara Manulang menyebut, daya tampung ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel masih terbatas. Hal itu pun berdampak pada pelayanan terhadap pasien.

Setiap tahun di mana musim wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) melanda, kata Suhara, banyak pasien terpaksa menempati selasar gedung.

Baca Juga: 72 Warga Tangerang Terjangkit DBD, Dinkes Andalkan Puskesmas

1. Bahkan ada pasien yang dirawat di kursi roda

Dewas: Daya Tampung Pasien DBD RSU Tangsel Terbatas Ilustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Keterbatasan daya tampung itu pada akhirnya membuat pasien kerap menunggu lama untuk mendapat pelayanan. Tak jarang, kata dia, pasien sampai dirawat sementara di kursi roda.

Suhara menilai, RSU Tangsel perlu memberi pemberitahuan dan kejelasan informasi yang lebih manusiawi kepada pasien dan keluarganya jika memang fasilitas rumah sakit belum bisa menampung pasien yang ada.

“Iya jadi kalau ini kurang lebih dari informasi ada 700 sampai 800 pasien (umum) ya,” jelasnya.

2. Jika gedung 3 selesai dibangun maka antrean akan terurai

Dewas: Daya Tampung Pasien DBD RSU Tangsel Terbatas Ilustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Sejak 2018, RSU Tangsel tengah membangun gedung tambahan, yakni Gedung 3. Namun, hingga kini, gedung tersebut belum bisa dioperasikan.

Suhara berharap nantinya setelah gedung 3 jadi dan beroperasi, antrean pasien bisa terurai. Kalaupun dilihat loket pendaftaran sudah dilebarkan juga tetap tidak cukup.

“Kemudian ke depan kelihatan juga saya mengusulkan untuk pendaftaran tidak hanya satu tempat gitu, jadi ada beberapa penyakit tertentu yang loketnya sendiri,” kata Suhara.

3. Wakil Walkot Tangsel sebut 87 warga Tangsel kena DBD

Dewas: Daya Tampung Pasien DBD RSU Tangsel Terbatas ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkap, sepanjang Januari hingga Maret 2020, ada 87 warga dirawat karena DBD di RSU Tangsel. Dua pasien diantaranya, meninggal dunia di rumah sakit, akibat DBD. 

Dia memaparkan bahwa jumlah pasien DBD pada Januari adalah 29 pasien. Pada Maret, jumlah pasien yang dirawat ada 17 penderita DBD. "Empat sudah pulang, tinggal 13 yang dirawat dan seluruhnya warga Tangsel," ungkap Benyamin, saat mengunjungi pasien DBD di RSU Kota Tangsel, di Jalan Padjadjaran, Selasa (10/3).

Dari data sepanjang Januari hingga Maret itu, didapati dua warga pasien DBD yang meninggal dunia. Masing-masing adalah penderita DBD usia anak dan dewasa. 

"Dua pasien meninggal, keduanya warga Tangsel. Meninggal karena ada penyakit penyerta, jadi bukan hanya ada DBD," jelasnya.

Baca Juga: 72 Warga Tangerang Terjangkit DBD, Dinkes Andalkan Puskesmas

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya