Diresmikan Jokowi, Ini Fakta-Fakta Waduk Karian di Lebak
Dok. IDN Times/Riz
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Waduk Karian di Kabupaten Lebak, Senin (8/1/2024). Waduk ini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Tahukah kamu bahwa pembangunan waduk ini telah direncanakan dari era Orde Baru loh. Lantas apa lagi cerita lain dari Waduk Karian ini? Berikut fakta-fakta yang dihimpun IDN Times.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Petani di Lebak Menggugat Polda Banten
1. Proyek ini sudah direncanakan di era Suharto
Dok. Setneg RIDikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, pembangunan waduk atau Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, sudah direncanakan sejak tahun 1980-an. Kala itu, Presiden Indonesia masih dijabat oleh Suharto.
Salah satu hal yang membuat pembangunan bendungan ini bisa dilaksanakan kala itu ialah masalah pengadaan lahan.
2. Pembangunan kembali dimulai di era Presiden Jokowi, 3.440 Kepala Keluarga (KK) dari 2.802 unit bangunan warga digusur
Dok. IDN Times/RizProyek ini kembali dimulai pada Oktober 2015 dan kala itu ditargetkan rampung pertengahan 2019. Inisiasi pembangunan ini dilakukan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo di awal periode ia menjabat.
Untuk merealisasikan bendung ini, sedikitnya 11 desa yang berisi 3.440 Kepala Keluarga (KK) dari 2.802 unit bangunan warga digusur.
3. Luas genangannya sekitar 2.170 hektare
Waduk Karian, Lebak (https://setkab.go.id)Bendungan yang berlokasi di Kelurahan Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak ini direncanakan dapat menampung 314,7 juta meter kubik air. Adapun luas genangannya sekitar 2.170 hektare (ha).
Bendungan ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan air bagi lahan pertanian seluas 22 ribu ha di Provinsi Banten.
4. Bendungan ini dimanfaatkan untuk pertanian hingga pembangkit listrik
Petani mengais sisa sisa air dari sungai yang telah mengering dengan pompa. IDN Times/ RiyantoDengan adanya bendungan yang akan menyalurkan air irigasi, pemerintah memprediksi produksi gabah diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 162.800 ton gabah per tahun atau senilai Rp500 miliar.
Saat ini produksi gabah petani sebanyak 187.000 ton per tahun dan ditargetkan menjadi 349.800 ton gabah per tahun setelah bendungan beroperasi.
Selain itu bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi pembangkit listrik hidro untuk menghasilkan listrik sebesar 1,8 MW bagi 10.000 kepala keluarga yang berada di 40 desa atau 4 kecamatan di sekitar bendungan.
5. Jadi pusat air baku untuk PDAM se-Banten
Distribusi air bersih yang dilakukan PDAM Giri Menang di Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 sebagai bagian dari Nawa Cita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Selain irigasi, bendungan ini akan menyuplai kebutuhan air untuk kebutuhan rumah-tangga, perkotaan dan industri di 7 Kota/Kabupaten yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serpong, Kabupaten Lebak, dan wilayah barat Provinsi DKI Jakarta.
Untuk mengalirkan air baku ke daerah-daerah tersebut diperlukan pembangunan pipa air yang diperkirakan sepanjang 47,9 kilometer. Kapasitasnya sebesar 14,6 juta m3/detik dan akan dinikmati oleh lebih dari lima juta jiwa.
6. Proyek pembangunan bendungan ini menelan biaya Rp1 triliun lebih
ilustrasi dana (IDN Times/Aditya Pratama)Pembangunan Bendungan Karian yang dimulai sejak Oktober 2015 menyedot anggaran anggaran Rp1,3 triliun dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana Daelim Industrial Co, LTD-PT. Wijaya Karya (Persero)-PT. Waskita Karya (Persero) Joint Operation.
