Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kemarau, 8 Kecamatan di Lebak Ini Rentan Krisis Air Bersih

Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Lebak, IDN Times - Delapan wilayah kecamatan di Kabupaten Lebak, terancam kekeringan dan krisis air bersih seiring dengan peralihan musim dari hujan ke musim kemarau. Kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang dari tahun lalu. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama mengungkap, delapan wilayah kecamatan itu adalah Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Cilograng, Leuwidamar, dan Wanasalam.

Hal itu berdasarkan perkiraan Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau akan terjadi pada Mei hingga Oktober 2023 mendatang akibat dampak fenomena dari El Nino. "Puncaknya kekeringan akan terjadi pada Juli mendatang," kata Febby saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, Selasa (6/6/2023).

1. Sebenarnya ada 16 kecamatan yang berpotensi kekeringan

Ilustrasi kemarau (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kepala BPBD menyebutkan, fenomena El Nino sebenarnya akan memengaruhi 16 wilayah kecamatan di Lebak. Data ini berdasarkan peta rawan bencana. Meski demikian, masalah kekeringan di 8 kecamatan lainnya mulai teratasi dengan berbagai program, mulai dari MCK, sumur air bersih, sampai program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

"Sebenarnya ada 16 kecamatan yang berpotensi rawan kekeringan. Tapi hasil dari pemetaan, delapan kecamatan itu yang amat perlu diperhatikan karena beberapa faktor," katanya.

2. Empat mobil tangki air bersih disiapkan

Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Feby menerangkan, bila El Nino terjadi tiga bulan maka kebutuhan air bersih untuk delapan kecamatan potensi kekeringan sampai 200 ribu liter. Bila lebih lama lagi, maka estimasi kebutuhan airnya bersihnya akan lebih.

Mengantisipasi hal itu pihaknya telah menyiapkan empat mobil tangki yang dapat menyalurkan 500 ribu liter air bersih agar semua warga terdampak bencana dapat tetap memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Kekeringan saat kemarau 2023 di Banten bakal lebih parah

Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Kemarau tahun ini diprediksi sangat kering karena ada fenomena cuaca El Nino dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia bagian barat dan timur. Bahkan, di beberapa wilayah Banten diprediksi akan mengalami kekeringan terparah dalam 30 tahun terakhir.

"Meskipun demikian, masyarakat diminta tidak panik menghadapi fenomena El Nino atau musim panas," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, (31/5/2023).

Berdasarkan monitoring awal musim kemarau, kata Hartono, BMKG memprediksi kemarau sudah muncul pertengahan bulan Mei, khususnya di wilayah Provinsi Banten bagian utara.

"Daerah yang dimaksud yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian utara, Kota Serang bagian utara, Kota Tangerang bagian selatan, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang bagian tenggara, Kabupaten Tangerang bagian utara, dan Kota Tangerang bagian utara,” jelas Hartanto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Iqbal
Ita Lismawati F Malau
Muhammad Iqbal
EditorMuhammad Iqbal
Follow Us