Radiasi Nuklir di Serpong Berasal dari Sampah Radioaktif

Serpihan radioaktif itu Nuklida jenis Cesium 137

Tangerang Selatan, IDN Times - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memastikan bahwa paparan radiasi yang ditemukan pada sebuah tanah kosong di Perumahan Batan, Setu, Tangsel, bersumber dari serpihan sampah radioaktif. 

"Ini limbah atau sampah radioaktif," ucap Sekertaris Utama Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyono di lokasi, Sabtu (15/2).

1. Sampah radioaktif itu berbentuk buliran

Radiasi Nuklir di Serpong Berasal dari Sampah RadioaktifANTARA Foto/Muhamad Iqbal

Hendrianto mengatakan paparan radiasi yang terpancar dari sampah radioaktif itu tetap berbahaya. Karenanya, Bapeten  bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) langsung melakukan pembersihan area dengan cara pengerukan.

Langkah itu diambil karena sampah radioaktif yang berbentuk buliran sudah terkontaminasi dengan tanah, bebatuan di lokasi.

"Namananya itu Cesium 137, itu nuklida, jadi radioaktifnya itu. Bentuknya buliran, serpihan kecil lebih besar dari pasir, tapi enggak sebesar itu. Jadi bukan yang bersumber dari jarum, atau tabung, bukan seperti itu," paparnya.

Baca Juga: Ada Radiasi Nuklir, Warga Kompleks BATAN Diminta Jauhi Lokasi 

2. Bapeten minta warga komplek Batan Indah jauhi lokasi

Radiasi Nuklir di Serpong Berasal dari Sampah RadioaktifIDN Times/Muhamad Iqbal

Sebelumnya, diberitakan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) meminta warga untuk tidak memasuki lokasi yang terkontaminasi paparan radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

Kepala Biro Hukum, Kerja sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, dalam keterangan resminya Jumat, mengatakan demi alasan keselamatan warga diminta untuk tidak memasuki lokasi terdampak kontaminasi hingga batas trotoar dan lapangan voli.

3. Laporan ini hasil uji fungsi Bapeten terhadap kawasan sekitar Puspitek sampai Stasiun KA Serpong

Radiasi Nuklir di Serpong Berasal dari Sampah RadioaktifKomplek perumahan BATAN Indah (Google Earth)

Sebelumnya, pada 30 dan 31 Januari 2020, Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.

Secara umum nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar), namun pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.

"Bapeten memang secara rutin melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS-MONA), dengan melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek," terang dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Mengerikan Banget, 7 Hewan Mutasi Radioaktif Akibat Kejadian Chernobyl

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya