Suku Baduy melaksanakan tradisi Seren Taun (ANTARA/Mansyur Suryana)
Rangkaian ritual dalam Seren Taun ini terbilang panjang, meski begitu, event ini sangat menarik untuk diikuti, kok. Setiap ritual mempunyai makna yang dalam, lho. Berikut rangkaian ritualnya:
1. Neteupken
Neteupken adalah tahap awal dalam prosesi Seren Taun, di mana para tetua adat dan tokoh masyarakat berkumpul untuk menentukan tanggal pelaksanaan upacara. Ritual ini dilakukan melalui doa dan musyawarah yang berlangsung di malam hari. Keputusan yang diambil dalam Neteupken dianggap sebagai hasil petunjuk dari leluhur dan harus dipatuhi oleh seluruh warga desa, lho.
2. Ngembang
Setelah tanggal pelaksanaan ditetapkan, ritual selanjutnya adalah Ngembang, yakni ziarah ke makam para leluhur. Para pemuka adat mengunjungi makam leluhur untuk memberikan penghormatan dan mengumumkan akan diadakannya Seren Taun. Ritual ini mencerminkan keyakinan bahwa leluhur masih memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
3. Damar Sewu
Damar Sewu merupakan prosesi pembukaan yang dilakukan pada tanggal 18 Rayagung. Dalam ritual ini, ribuan lampu atau lentera dinyalakan sebagai simbol penerangan jiwa dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Cahaya dari lentera ini dipercaya dapat mengusir kegelapan dan membawa keberkahan bagi seluruh warga desa.
4. Pesta Dadung
Pesta Dadung dilaksanakan pada tanggal 19 Rayagung dan menjadi salah satu bagian yang paling menarik dalam Seren Taun. Dalam ritual ini, para petani mempersembahkan tali dadung, yaitu tali yang digunakan untuk mengikat hewan ternak, sebagai simbol penghormatan terhadap profesi petani dan peternak. Ritual ini juga merupakan bentuk doa agar hasil pertanian dan peternakan selalu terjaga dari gangguan hama dan bencana.
5. Malam Kidung Spiritual
Pada malam sebelum puncak acara, yaitu tanggal 21 Rayagung, masyarakat berkumpul untuk mengadakan Malam Kidung Spiritual. Acara ini diisi dengan doa, nyanyian, dan pembacaan mantra dari berbagai agama dan kepercayaan yang ada di desa. Ritual ini mencerminkan harmoni antara berbagai keyakinan dalam masyarakat Sunda, sekaligus menjadi doa bersama untuk keberkahan di tahun mendatang.
6. Puncak Seren Taun
Puncak acara Seren Taun berlangsung pada tanggal 22 Rayagung, nih. Pada hari ini, masyarakat mengadakan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari-tarian, pencak silat, dan wayang golek. Selain itu, ada prosesi Ngajayak, yakni persembahan hasil bumi kepada pemimpin adat sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan. Prosesi ini diakhiri dengan Babarit, yaitu doa dan lantunan mantra untuk keselamatan dan kesuburan tanah.
7. Buyung dan Seribu Kentongan
Setelah puncak acara, ritual Buyung dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Kesuburan, Nyi Pohaci Sanghyang Asri. Tarian Buyung menjadi simbol rasa syukur dan harapan akan tanah yang subur. Acara ditutup dengan Seribu Kentongan, di mana seluruh warga berkeliling desa sambil membunyikan kentongan bambu sebagai simbol penutupan Seren Taun dan pengingat akan pentingnya menjaga tradisi leluhur.
Tradisi Seren Taun merupakan warisan budaya yang mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal, spiritualitas, dan kebersamaan. Tradisi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Sunda memiliki hubungan yang erat dengan alam dan leluhur.
Selain itu, Seren Taun juga menjadi daya tarik wisata budaya yang dapat memperkenalkan keunikan adat Sunda kepada dunia luar. Mari bersama-sama menjaga warisan budaya ini agar tetap lestari sepanjang masa!