TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Elektabilitas Airin Masih Unggul dari Andra, Capai 77,3 Persen

Meski elektabilitas tinggi, Airin belum punya tiket maju

IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabiltas Airin Rachmi Diany masih unggul dari Andra Soni di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Banten. Berdasarkan survei tersebut elektabilitas atau tingkat keterpilihan Airin mencapai 77,3 persen.

"Itu ketika disimulasikan head to head dengan Andra Soni, bakal calon Gubernur Banten dari Partai Gerindra. Elektabilitas Andra sekitar 10 persen, dan yang belum menentukan pilihan 12,7 persen," kata peneliti dari Lingkar Studi Masyarakat dan Hukum (RUSH), Hudjolly yang mengaku sudah menerima potongan survei LSI tersebut, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga: Adu Kuat Andra-Dimyati Versus Airin di Pilgub Banten

Baca Juga: [Wansus] Andra Soni: Dekat Jakarta, Banten Masih Tertinggal

1. Simulasi berpasangan Airin-Ade pun ungggul telak dari Andra-Dimyati

Ia menjabarkan, jika simulasi berpasangan dan head to head melawan pasangan bakal calon Andra Soni-Dimyati Natakusumah dengan duet Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, data elektabilitas pasangan ini mencapai 73,7 persen. Elektabilitas Andra-Dimyati ada di kisaran 12,2 persen, dan yang belum menentukan pilihan 14,1 persen.

Menurutnya, elektabilitas dan popularitas merupakan dua modal kapital sosial mendasar dalam sistem politik elektoral. "Saat ini, pada uji popularitas, malah menunjukkan dominasi ketenaran Airin yang sangat signifikan," katanya.

Baca Juga: Diprediksi Lawan Airin, Andra Soni: Pemenang Bukan Soal Kuat

2. Survei ini dilakukan dengan metode tatap muka

ilustrasi pilkada (IDN Times/Esti Suryani)

Ia mengutip, survei LSI itu dilakukan pada 27 Juli hingga 4 Agustus dengan metodologi survei tatap muka. Populasi warga Banten berusia 17 tahun ke atas dengan sampel sebanyak 800 orang.

Menggunakan pola random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±3.5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap
responden" ujar Hudjolly yang juga pendiri Lingkar Studi Masyarakat dan Hukum (RUSH) di Jakarta.

Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20 persen dari total sampel oleh supervisor lapangan, dengan kembali mendatangi responden terpilih atau spot check.

"Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti," katanya.

Verified Writer

Khairil Anwar

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya