Tangerang, IDN Times - Proses vaksinasi pimpinan daerah di Provinsi Banten berlangsung ricuh, Kamis (14/1/2021). Kericuhan terjadi disebabkan proses vaksinasi yang dilakukan di Pendopo Bupati, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang, berlangsung tertutup.
Kericuhan sendiri terjadi saat para jurnalis--khususnya jurnalis foto dan televisi-- meminta untuk diizinkan mengambil gambar saat proses suntik vaksinasi.
Salah satu jurnalis foto bernama Denis Supriatin menyebut, jurnalis diundang untuk meliput acara itu. Tapi, lanjutnya, saat proses vaksinasi malah berjalan tertutup, meski memang menggunakan layar monitor.
"Untuk Gubernur kita sebagai media diundang, tapi sampai lokasi kita tidak bisa mengambil gambar. Untuk apa Gubernur menyebut kita media diminta untuk menginformasikan bahwa vaksin aman? Kenyataan media tidak bisa mengambil gambar saat kepala daerah disuntik. Jokowi saja boleh kok diambil gambarnya," kata Denis di lokasi, Kamis (14/1/2021).
Denis mengutarakan, bahwa jurnalis mau untuk bergantian mengambil gambar dengan cara bergantian untuk menghindari kerumunan.
"Kita mau kok mengikuti protokol kesehatan dengan bergantian mengambil gambar, tapi ini tidak diizinkan sama sekali. Ini gak transparan jelas, apa yang mereka lakukan di dalam ruangan itu," kata Denis.
Sementara pantauan IDN Times di lokasi, nampak terlihat di ruang vaksinasi dipenuhi para anggota humas dari beragam instansi dan terlihat berkerumun.
Menanggapi permintaan para jurnalis, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pihak jurnalis jika keberatan dengan protokol acara yang pihaknya lakukan, boleh tak perlu meliput acara ini.
"Kalau sudah gak percaya kita, ya sudah gak usah," kata Wahidin dengan nada marah.