Lebak, IDN Times - Aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa di sekitar kantor Bupati Lebak pada Senin (11/4/2022) berakhir ricuh.
Dalam video yang beredar, terlihat dalam kericuhan antara mahasiswa dan Polisi, beberapa mahasiswa ditangkap paksa polisi.
Sejumlah organisasi tergabung dalam aksi unjuk rasa kali ini. Beberapa diantaranya adalah Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lebak, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Lebak, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Dalam tuntutannya, para mahasiswa menuntut agar wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dibatalkan.
Selain itu, dalam keterangan tertulis yang diterima, para mahasiswa juga menyoroti adanya konflik agraria yang terjadi di wilayah Lebak. Berikut tuntutan lengkap aksi mahasiswa di Lebak.
1. Menuntut DPRD Lebak untuk mendesak Presiden Jokowi agar membatalkan megaproyek IKN dan mengkaji dampak buruk yang ditimbulkan dari aspek ekonomi, hukum, sosial ekologi dan politik.
2. Mendorong Polres Lebak membentuk Satgas untuk memberantas mafia penimbun minyak goreng dan BBM
3. Mendorong Pemda Lebak melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan ketersediaan BBM
4. Tindak tegas oknum dalang yg membuat Kegaduhan penundaan pemilu
5. Menuntut DPRD Lebak menolak kenaikan harga BBM dan menjaga stabilitas harga BBM bersubsidi
6. Mengkaji ulang kenaikan PPN 11 persen
7. Meminta Pemda Lebak Ikut andil dalam menyelesaikan konflik agraria Di Kabupaten Lebak
Sementara itu, polisi melakukan penyekatan di sejumlah pintu titik menuju Jakarta untuk mengantisipasi pelajar yang akan ikut demonstrasi bersama massa mahahasiswa di depan Gedung DPR, Jakarta hari ini Senin (11/4/2022).
Selama kegiatan tersebut, ada sebanyak 56 pelajar kedapatan hendak berangkat ke Jakarta ingin bergabung dalam aksi unjuk rasa di Jakarta. Mereka pun langsung diamankan ke Mapolres Metro Tangerang.
"Masih bertambah, Sementara 56 orang," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi.