Dinkes Ungkap Sebab Capaian Vaksinasi Lebak Belum 70 Persen

17 Des 2021, 15:00 WIB

Warga Baduy jalani vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Lebak, IDN Times - Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengungkap alasan vaksinasi di Lebak belum mencapai 70 persen. Salah satu sebabnya, di awal program vaksinasi stok vaksin di Lebak terbatas.

"Kendalanya, bukan hanya Lebak tapi seluruh Provinsi Banten. Bukan hanya Lebak yang belum untuk anak-anak. Ibu kota provinsinya saja belum dilakukan. (Sebab stok dosis di awal) tidak lancar tapi sekarang sudah lancar," kata Firman kepada IDN Times Jumat (17/12/2021).

1. Minat masyarakat untuk mau divaksinasi masih rendah

Warga di Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (8/6). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Di sisi lain, kata Firman, minat masyarakat untuk mau divaksin masih rendah. "Beberapa macam lah (alasannnya) karena masyarakat yang ada keperluan (saja) pasti dia mau divaksin, ini kan masyarakat yang memang tidak kemana-mana. susahnya kan itu," kata dia.

Maka dari itu, pihaknya menggencarkan program jemput bola untuk warga agar mau divakdin. Namun, cuaca dan keadaan geografi Lebak menjadi tantangan tersendiri bagi petugas.

2. Bandingkan capaian vaksinasi Lebak dengan Tangerang, tidak apple to apple

Default Image IDN

Firman menegaskan, membandingkan capaian vaksinasi wilayah Lebak dengan wilayah aglomerasi yang menjadi prioritas seperti Tangerang Raya, tidak apple to apple.

"Lebak jangan pernah dibandingkan dengan wilayah aglomerasi. Kalau Tangerang itu sama dengan Jakarta, levelnya. Lebak itu sama dengan Pandeglang dan ibu kota provinsi saja," kata dia.

3. Vaksinasi Lebak sudah capai 64 persen

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Sebagaimana diketahui, target vaksinasi di Lebak adalah 1,06 juta warga. Adapaun capaian vaksinasi saat ini sudah mencapa 64 persen.

"Vaksinatornya sekarang seluruh orang puskesmas kita suruh maksin. sudah banyak. tapi kan kendalanya bukan maksin tapi juga ada yang tracing, tracking dan testing, dia juga ada vaksinasi yang BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Itu juga kebetulan diuber," kata dia.