Kota Tangerang, IDN Times - Dinas Perhubungan Kota Tangerang bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan sosialisasi penggunaan alat tes COVID-19 GeNose di Terminal Poris, Cipondoh, Kota Tangerang.
Dalam sosialisasi, petugas menjelaskan bahwa calon penumpang bus bisa mengetahui apakah mereka terpapar COVID-19 atau tidak sebelum mereka melakukan perjalanan.
Kepala Terminal Poris Plawad Alwien Athena Alwie menjelaskan--dalam upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam perjalanan--pihaknya mempersiapkan alat GeNose. Sosialisasi penggunaan alat pendeteksi COVID-19 itu berlangsung dari tanggal 1-5 Mei 2021 ini, dan saat ini masih gratis.
Selama masa sosialisasi ini, pihaknya mempersiapkan 1.000 spesimen GeNose dimana pemeriksaannya akan berlangsung secara random.
"Yang terbanyak (penggunaan GeNose) itu kemarin (Selasa, 4 April), yakni kita melakukan tes secara random kepada 273 orang yang berangkat pulang kampung dengan menggunakan bus," kata Alwien, Rabu (5/5/2021).
Dan untuk ke depan, rencananya akan diberlakukan secara keseluruhan bagi penumpang yang berangkat dengan menggunakan moda transportasi bus. "Jadi kalau ada yang belum mempunyai (hasil) tes antigen atau PCR, bisa menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan," kata Alwien.
Berdasarkan pantauan IDN Times, sejumlah penumpang bus yang akan berangkat hari ini menjalani pemeriksaan COVID-19 dengan GeNose. Beberapa penumpang berharap, hasil GeNose tersebut bisa dijadikan bekal mereka bilamana ada pemeriksaan COVID-19 di perjalanan.
Salah satu calon penumpang, Yahmin yang akan berangkat mudik ke Grobogan, Jawa Tengah, merasa senang. Dia merasa terbantu dengan pemeriksaan GeNose itu.
"Ya bagus juga sih ada ini (pemeriksaan dengan alat GeNose). Karena dengan ini kita sebelum pulang kampung tahu kita bebas COVID-19 atau enggak. Lagi juga ini bisa jadi bekal kita kalau nanti dijalan atau sampai di kampung halaman kita bebas COVID-19," tuturnya.
Meski begitu, Yahmin menyayangkan sosialisasi pemeriksaan dengan menggunakan GeNose di Terminal Poris Tangerang tidak diinformasikan kepada seluruh penumpang. Karena tidak semua penumpang bus yang melakukan pemeriksaan COVID-19 seperti yang dilakukannya.
"Di sisi lain, ada yang gak tes. Kan kita enggak tahu yang berangkat dengan bus kena COVID-19 atau enggak. Ke depannya, saya harap ada sosialisasi yang jelas (pemeriksaan COVID-19) seperti kalau kita berangkat menggunakan pesawat," kata dia.