DLH Lebak: Belum Ada Kerja Sama Pengiriman Sampah dari Tangsel

Iwan menyatakan, pihaknya siap saja jika rencana tersebut sudah terdapat perjanjian resmi yang memerintahkan pihaknya untuk melaksanakan rencana tersebut.

"Kalau saya sudah terima surat permohonannya kemudian Ibu (Bupati) menandatangani, misalnya, oke. Saya kan terima surat dari sana yah, kemudian saya diskusi singkat ke pimpinan, oke lanjutkan barulah MOU DLH Tangsel dan Lebak, kan ini belum ke sana," kata dia.

Sebab, kata Iwan, secara lahan memang masih tersedia 5 hektare (ha) yang masih kosong dari 10 ha lahan yang tersedia di TPSA Dengung.

"Kita ini Dinas teknis, kalau kata pimpinan laksanakan, laksanakan. kabar baik misalnya oke," kata dia.

Namun, Iwan juga menyebut, bahwa secara infrastruktur pihaknya belum siap menampung sampah dari Tangsel.

"Secara kedinasan saya belum siap. Kenapa belum siap? Kita lihat TPAS Dengung, kita punya alat berat tiga tapi dua rusak, satu yang berfungsi. Nggak bisa kalau sampah masuk, bayangkan masuk sekian ton per hari harus dengan alat berat yang gede minimal harus ada tiga alat berat," ungkapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak dalam rangka pengelolaan sampah.

Kerja sama ini disampaikan Wali Kota Benyamin Davnie dalam rangka pengelolaan sampah menjadi maksimal dengan memastikan tempat pembuangan akhir yang memadai.

"Karena saat ini di TPA Cipeucang hampir separuhnya lebih sudah diisi timbunan sampah, dan kami memiliki keterbatasan lahan," kata Benyamin pada Senin (2/10/2023).

Jika tak ada aral, rencana mengirim sampah ke Lebak akan masuk anggaran Pemkot Tangsel tahun 2024.