Debus Banten. (IDN Times/Muhammad Iqbal)
Beberapa pelengkap seorang penampil debus adalah pakaian yang dipakai. Busana pemain debus terdiri atas lomar ‘ikat kepala’, baju kampret, dan celana pangsi.
Selanjutnya, peralatan kesenian yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan debus ada tiga jenis. Pertama, peralatan kesenian kendang penca untuk mengiringi debus cimande, yang terdiri atas tarompet, kanco ‘gong’, kendang kemprang, kendang gedur, dan kulanter; Kedua, peralatan kesenian patingtung untuk mengiringi debus terumbu dan debus bandrong, yang terdiri atas 1 (satu) kendang besar, 2 (dua) kendang kecil, gong kecil, gong panggang (dibuat dari drum berisi air dan di bagian atasnya diletakkan besi panjang yang ada cembungnya), kenuk, angkeb, kecrek, dan tarompet; ada juga yang merupakan gabungan kendang penca dan rebana.
Adapun peralatann atraksi debus yang akan digunakan tentu saja disesuaikan dengan jenis atraksi debus yang akan ditampilkan. Tak kurang dari 40 jenis atraksi debus yang ada di Banten, di antaranya berjalan di atas bara api yang menyala; memukul bata di kepala dengan kayu; menjilat pisau yang dibakar; menorehkan pecahan botol ke badan, menusuk pipi dengan jarum; menginjak pecahan kaca; menyiram badan dengan air keras; menusuk perut dengan paku banten atau Al madad; mengupas kulit kelapa dengan gigi; menyayat badan dengan golok yang tajam; dan menusuk lidah dengan kawat.