Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)
ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Kota Tangerang, IDN Times - Kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Tangerang sudah mencapai enam kasus. Angka tersebut merupakan data ter-update Rabu 26 Oktober 2022. Kepala Dinas Kesehatan, Dini Anggraeni mengatakan, kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Tangerang sudah ada sejak Juni 2022.

"Empat anak sudah meninggal dunia sejak bulan Juni hingga Agustus, satu anak sudah pulang, dan satu anak sekarang masih dalam kondisi perawatan," ungkapnya, dala keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (27/10/2022).

1. Pemkot Tangerang ikuti arahan Kemenkes RI

Diskusi virtual bersama Menkes Budi G. Sadikin soal virus COVID-19 varian Omicron pada Senin (10/1/2022). (IDN Times/Uni Lubis)

Untuk menangani dan mencegah kenaikan kasus gagal ginjal akut ini, kata Dini, pihaknya melakukan sosialisasi langsung ke organisasi profesi, dan mengawasi peredaran obat sirop sesuai dengan Surat Edaran BPOM dan Kementerian Kesehatan.

Dari surat edaran pertama Kementerian Kesehatan, Dinkes Tangerang langsung menginstruksikan untuk menghentikan sementara penjualan obat sirop dan untuk tidak meresepkan obat sirop. Lalu, kami juga langsung melakukan sosialisasi ke organisasi profesi seperti Ikatan Apoteker Indonesia, IDI, dan sebagainya.

"Di surat edaran terbaru, ada list obat yang sudah dinyatakan aman oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan. Dan teman-teman Puskesmas langsung mulai turun ke apotek dan toko obat untuk memastikan hanya menjual obat-obatan yang dinyatakan aman," kata Dini.

2. Ini daftar rumah sakit yang disiapkan

RSUD Kota Tangerang (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Selain itu, Dinkes juga sudah menetapkan beberapa rumah sakit sebagai rumah sakit khusus yang dapat menangani kasus ini, jika sewaktu-waktu kasus meningkat.

Rumah sakit tersebut yakni RSUD Kota Tangerang, RSUP Sitanala, RS EMC, RS Sari Asih Karawaci, dan RS Primaya.

"Kami sudah memberikan surat edaran ke seluruh rumah sakit di Kota Tangerang. Semua rumah sakit sebenarnya ada dokter spesialis anak dan mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensinya, ujar Dini.

3. Masyarakat diminta gak panik

Ilustrasi transportasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dengan adanya kasus ini, Dini mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang, khususnya orangtua, jangan panik.

"Kepada semua orangtua, masyarakat Kota Tangerang untuk jangan panik. Jika, anak ada gejala demam pastikan dulu suhunya berapa, tidak sembarangan memberikan obat-obatan, memperhatikan dosis obat yang diberikan," kata Dini.

Untuk sementara waktu, Dini mengimbau agar orangtua tidak menggunakan obat-obatan. "Misalnya jika demam, kompres dengan air hangat, gunakan baju yang tipis, dan yang paling utama menjaga asupan gizi anak-anak, imunitas dan perilaku hidup bersih dan sehat," jelasnya.

Terakhir, jika gejala belum juga hilang langsung datangi fasilitas layanan kesehatan agar segera ditangani.

Editorial Team