Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)
Disampaikan Syahroni, berdasarkan informasi dari pihak sekolah, polling jejak pendapat tersebut berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang. Namun dia belum mengetahui apa tujuan polling tersebut dibuat.
Setelah ramai di media sosial, kini polling jejak pendapat itu sudah tidak bisa diakses.
"Kalau saya belum ngisi karena belum jelas enggak dulu kalau yang lain pada sudah ngisi," katanya.
Dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pendidikan Pandeglang Sutoto membenarkan bahwa jajak pendapat tersebut bersumber darinya, namun hanya inisiatif sendiri untuk sekedar ingin mengetahui pendapat para guru. Sebab, menurutnya meski pilkada sudah berakhir obrolan terkait pilkada masih ramai jadi perbincangan.
"Bahan pembinaan nanti saya. Kita hanya kasih waktu 24 jam. Dari 12 ribu hanya masuk dua responden itu hanya sampel persepsi, tapi kami gak punya tujuan ke mana," katanya.