Diprotes Pegiat Wisata Soal Penutupan, Wahidin: Gak Ada Urusan

Wahidin menegaskan, keputusan sudah tak berubah

Serang, IDN Times - Kebijakan penutupan destinasi wisata oleh Gubernur Banten Wahidin Halim mendapat protes dari para pedagang dan pengelola wisata. Mereka menilai keputusan pemerintah merugikan pegiat wisata.

Salah satunya pengelola pantai di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang kecewa terhadap kebijakan yang diambil Gubernur Banten dengan menutup sementara tempat wisata mulai 15 Mei sampai 30 Mei nanti. Gubernur dinilai tidak memikirkan nasib para pengusaha dan pedagang kecil yang harus rela berutang.

"Gubernur mah rumahnya sudah gedong dan duitnya sudah banyak. Enak saja. Rakyat miskin ini bagaimana," saat dikonfirmasi, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: Ada Kerumunan, Pantai Tanjung Pasir Ditutup!

1. Gubernur tidak akan mengubah keputusannya

Diprotes Pegiat Wisata Soal Penutupan, Wahidin: Gak Ada UrusanIDN Times/Khaerul Anwar

Wahidin Halim menegaskan akan tetap menutup tempat wisata selama libur Hari Raya Idul Fitri di Provinsi Banten, meski ada gelombang protes. Kondisi membeludaknya wisatawan di berbagai objek wisata di Banten, kata dia, sudah sangat mengkhawatirkan.

Penutupan harus diambil sebagai langkah untuk melakukan pencegahan atau melindungi masyarakat dari penyebaran dan penularan COVID-19.

"Karena bagaimanapun juga, kemarin kita sudah tidak mampu lagi untuk melakukan penyekatan maupun melakukan upaya sesuai dengan protokol kesehatan," katanya melalui pers rilis.

Baca Juga: Pengunjung Anyer-Carita Membludak, Lalu Lintas Macet Parah

2. Jika tempat wisata tetap buka, dikhawatirkan akan ada lonjakan kasus COVID-19

Diprotes Pegiat Wisata Soal Penutupan, Wahidin: Gak Ada UrusanIDN Times/Khaerul Anwar

Terkait dengan adanya penolakan terhadap kebijakannya tersebut dari berbagai kalangan, Gubernur menegaskan bahwa ia akan tetap pada keputusannya untuk menutup tempat wisata. Justru kata Gubernur Wahidin, kalau tempat wisata tetap dibuka dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pasca-libur hari raya berakhir. Bukan tidak mungkin kasus COVID-19 di Banten akan semakin meningkat dan masyarakat juga yang menjadi korbannya.

"Gak ada urusan mau protes, mau demo, mau digugat. Tapi fakta yang kemarin jelas bahwa masyarakat sudah tidak bisa ditata lagi, dan pemerintah harus bersikap," katanya.

3. Pemprov akan berikan sanksi terhadap kelompok penolak instruksi gubernur

Wahidin mengatakan, dia tidak akan segan-segan memberikan sanksi terhadap provokator penolakan Instruksi Gubernur Banten mengenai penutupan tempat wisata tersebut. Wahidin mengaku saat ini masih menginventarisasi masalah ketidakpatuhan dari pengelola tempat wisata ataupun kelompok-kelompok tertentu.

"Sedari awal saya sudah bilang, susah untuk Banten jika mudik dilarang, sedangkan wisata dibuka. Yang tidak bisa mudik, pasti datang ke tempat wisata, pantai-pantai di Banten," katanya.

Baca Juga: Wahidin: Kalau Mudik Dilarang, Harusnya Wisata Juga

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya