PPDB SMA Negeri di Banten Resmi Tutup, Pendaftar Capai 82 Ribu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri di Provinsi Banten tahun ajaran 2023/2024 resmi ditutup pada Kamis, 6 Juli 2023 pukul 00.00 WIB malam.
Ketua Panitia PPDB SMA Negeri Sederajat Provinsi Banten Lukman mengungkapkan, total pendaftar PPDB SMA negeri di Banten dari tiga jalur, yakni 82.243 orang. Diketahui, tiga jalur PPDB itu, yaitu Zonasi, Perpindahan Tugas Orangtua, dan Prestasi.
Baca Juga: PPDB SMA/SMK di Banten, Pj Gubernur: Jangan Ada Siswa Titipan
1. Saat ini , petugas PPDB tengah memverifikasi data calon siswa
Saat ini pihaknya tengah memverifikasi data puluhan ribu calon siswa yang mendaftar melalui tiga jalur tersebut. Dindik Provinsi Banten dan sekolah memiliki waktu sekitar seminggu untuk proses verifikasi faktual berkas pendaftaran.
“Sekarang masih proses verifikasi,” kata Lukman saat dikonfirmasi, Jumat (7/7/2023).
2. Para peserta yang sudah daftar tinggal menunggu waktu pengumuman
Para calon peserta didik baru tinggal menunggu pengumuman kelulusan PPDB dan bersiap untuk melakukan daftar ulang. Berdasarkan jadwal PPDB, pengumuman akhir kelulusan bakal dilakukan pada Selasa, 11 Juli 2023 nanti.
"Kemudian, mulai tanggal 12 Juli sampai 14 Juli 2023, calon peserta didik baru yang dinyatakan lulus harus melakukan daftar ulang. Apabila tidak, maka dinyatakan gugur," katanya.
3. Pengakuan Al Muktabar soal dititipi warga agar anak lolos PPDB
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengaku mendapat banyak permintaan tolong dari warga yang menitipkan anaknya masuk ke SMA negeri sederajat pada saat proses PPDB.
"Itu biasa nge-WA (WhatsApp) dan telepon. Ya kita menghormatinya," kata Al Muktabar, Jumat (7/7/2023).
Kendati banyak permintaan, mantan Sekda Banten itu mengaku tidak menanggapinya karena sudah ada sistem dan prosedur yang berlaku. Selain itu, ia menginginkan pada proses PPDB tahun ini tidak ingin ada kecurangan termasuk praktek jual beli kursi.
"Tapi kita kembalikan kepada prosedur dan sistem yang telah berjalan," katanya.
Baca Juga: Cerita Al Muktabar, Banyak Dititipi Warga Agar Anak Lolos SMA Negeri