Teriak Gubernur Gagal Saat Paripurna DPRD, 2 Mahasiswa Diciduk 

Mereka teriak-teriak saat Pj Gubernur Banten sambutan

Serang, IDN Times - Dua mahasiswa melakukan protes saat Sidang Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-23 Banten, hari ini (4/10/2023). Mahasiswa itu berdiri dan berteriak "Pj Gubernur Banten Gagal" saat sidang berlangsung.

Pantauan IDN Times di Gedung Paripurna DPRD Banten, dua mahasiswa berteriak saat Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan sambutan dan memaparkan capaian pembangunan Pemprov Banten pada pukul 11.48 WIB.

Dari arah balkon, dua mahasiswa itu berteriak ke arah Al Muktabar di lantai bawah. "Gubernur gagal, reformasi birokrasi mundur. Gubernur gagal," teriak kedua mahasiswa, Selasa.

Baca Juga: Akademisi: 23 Tahun Banten Tak Ada Kemajuan, Stagnan!

1. Kedua mahasiswa langsung ditarik dan diamankan petugas

Teriak Gubernur Gagal Saat Paripurna DPRD, 2 Mahasiswa Diciduk IDN Times/Khaerul Anwar

Tidak lama, tim keamanan DPRD dan Satpol PP langsung menarik kedua mahasiswa itu ke luar ruang sidang paripurna. Keduanya langsung diciduk oleh petugas, termasuk polisi yang hadir.

Kedua mahasiswa itu mengaku berasal dari organisasi Keluarga Mahasiswa Lebak atau Kumala dan Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Mereka bernama Syahrul Muhtarom dan Bento.

2. Kedua mahasiswa mengalami luka dibibir

Teriak Gubernur Gagal Saat Paripurna DPRD, 2 Mahasiswa Diciduk IDN Times/Khaerul Anwar

Saat dibawa petugas, salah satu mahasiswa bernama Syahrul mengatakan bahwa ia protes agar aspirasi mahasiswa didengar oleh pemerintah dan DPRD Banten. Protes ini katanya cara mereka menyampaikan aspirasi.

Namun, saat menyampaikan aspirasi itu mereka mendapat perlakuan tidak baik dari tim pengamanan. Bahkan, dari pantauan wartawan, kedua mahasiswa itu mengalami luka dibagian bibir hingga berdarah.

"Tadi ditarik, saya dikorowot (dicakar) perlakuan pengaman di dalam sangat tidak baik," katanya.

3. Angka kemiskinan dan penggangguran tinggi jadi sorotan

Teriak Gubernur Gagal Saat Paripurna DPRD, 2 Mahasiswa Diciduk Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Syahrul mengatakan, dalam aksi kali ini mereka menyoroti soal kinerja Pemprov Banten yang telah gagal mengentaskan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Banten.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 223, sebanyak 826,13 ribu orang dari 12 juta jiwa penduduk di Provinsi Banten hidup di bawah garis kemiskinan.

BPS juga mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten mencapai 486,35 ribu orang. Bahkan, Banten masih menempati ranking satu angka pengangguran di Indonesia.

"Provinsi Banten gagal, karena banyak pengangguran tinggi sedangkan SDM tinggi, tapi pengangguran di mana-mana, tidak ada lowongan pekerjaan, angka kemiskinan meningkat," katanya.

Baca Juga: BPS: Nilai Ekspor Banten 2023 Turun Tajam Hingga 16 Persen 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya