Serang, IDN Times - Tak bisa dipungkiri, Banten pernah berjaya dan terkenal sebagai salah satu kota perdagangan rempah-rempah di kawasan Asia Tenggara, pada abad 16-19. Banten juga dikenal sebagai salah satu daerah pusat pengetahuan Islam di nusantara.
Jejak sejarah Kesultanan Banten itu bisa dilacak melalui catatan manuskrip atau kitab kuno. Sayangnya, karya yang tak ternilai itu banyak yang lenyap dimakan waktu.
Hilangnya naskah-naskah kuno itulah yang memicu Yadi Ahyadi untuk menyelamatkan yang tersisa. Dengan modal seadanya, ia melakukan misi penyelamatan warisan budaya itu dari kepunahan.
Sejak 1999 dia pun mulai menyisir ke kampung-kampung. "Karena tidak dirawatnya oleh masyarakat, sehingga saya gimana caranya berusaha untuk mampu minimal memahami isi informasi dari kitab kuno yang tidak disentuh para pengkaji modern itu," kata Yadi saat dikonfirmasi, Jumat (27/8/2021).