Korban Meninggal Kecelakaan Odong-odong Maut Dapat Santunan Rp50 Juta

Kepala Cabang PT Jasa Raharja Banten Saldhy Putranto mengatakan, untuk korban luka-luka mendapat santunan masing-masing Rp20 juta.

Dia mengaku bahwa meski proses pencarian asuransi bagi korban meninggal telah diberikan melalui transfer kepada ahli waris. Namun proses asuransi bagi korban meninggal masih belum dapat dicairkan lantaran masih menunggu kelengkapan berkas.

"Sedangkan korban luka itu maksimal, kami berikan biaya perawatan sebesar Rp20 juta. Untuk yang meninggal sudah diproses, tapi korban luka kita masih menunggu dari rumah sakit rujukan untuk biaya perawatannya," katanya.

Sementara, Wali Kota Serang Syafrudin pun turut menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada pihak kepolisian yang telah membantu proses pencairan asuransi bagi korban kecelakaan odong-odong dengan begitu cepat.

"Satu hari selesai. Kejadiannya kemarin, hari ini diserahkan," ungkap Syafrudin.

Saat disinggung terkait bantuan yang akan diberikan oleh Pemkot Serang kepada seluruh keluarga korban. Walikota pun mengaku jika hal itu masih dalam proses pihaknya dan akan segera direalisasikan.

"Dari Pemkot masih diproses (bantuannya). Karena namanya pemerintah itu harus direncanakan. Mudah-mudahan dalam seminggu ini bisa direalisasikan," ujarnya.

Pihak kepolisian memperbaharui data korban dalam insiden kecelakaan maut bertambah menjadi 35 orang, sebanyak 34 orang penumpang dan 1 orang sopir. Sebanyak 9 orang meninggal dunia dan 25 orang penumpang mengalami luka-luka.