Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Sukajaya, Lebak, Banten, Selasa (11/10/2022) (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Selama ini, kata Iti, wilayah Kabupaten Lebak termasuk yang rawan bencana alam, karena topografinya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan Pulau Jawa. Potensi bencana alam itu akibat cuaca buruk yang berpeluang terjadi banjir, longsor, angin puting beliung, gelombang tinggi hingga pohon tumbang.
Saat ini, ada lima daerah Lebak yang tengah terdampak bencana alam setelah hujan lebat, yakni: Bayah, Panggarangan, Cigembong, Cilograng, dan Cibeber. Salah satu penyebab bencana di lima wilayah ini karena terdapat aliran sungai besar yang hulunya dari kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Pemerintah daerah menerjunkan tim BPBD, relawan, TNI, Polri dan instansi terkait untuk penanganan evakuasi di lima kecamatan yang dilanda bencana banjir dan longsor. Bahkan, TNI dan Polri telah menyediakan penjernihan air bersih, penyaluran bahan pokok hingga pelayanan pengobatan terhadap warga di lokasi bencana alam.
"Kami banyak terima kasih kepada TNI, Polri dan relawan yang telah membantu warga korban bencana banjir dan longsor," kata Iti.