AP II Gelar Latihan Penanganan Kecelakaan Pesawat di Bandara Soetta

Disimulasikan Angkasa Air tergelincir alami masalah teknis

Tangerang, IDN Times - PT Angkasa Pura II selaku menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat atau Partial Exercise CGK 2023 Aircraft Salvage di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Selasa (31/10/2023). Dalam pelatihan tersebut, digelar simulasi adanya kecelakaan pesawat akibat adanya masalah teknis.

Dalam simulasi tersebut, pesawat Angkasa Air disimulasikan 'tergelincir' setelah bermasalah pada hydraulic system/landing gear atau roda pendaratan saat mendarat di Bandara Soetta. Pesawat Boeing 777-400 dengan nomor registrasi PK-PAS rute Medan - Jakarta tersebut mendarat darurat dan mengalami over run sejauh kurang lebih 50 meter dari ujung Runway 07 L. 

Atas insiden tersebut, Tim Pemindahan Pesawat Udara dari  Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP PK) Angkasa Pura II terjun ke lokasi untuk menangani pesawat Angkasa Air tersebut. 

"(Kegiatan) ini adalah satu latihan penanggulangan keadaan darurat untuk mengevaluasi, dokumen, kompetensi dan juga prosedur yang ada di Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka menangani incident maupun accident yang ada di Bandara Soekarno-Hatta," kata Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soetta PT Angkasa Pura II, M Holik Muardi di Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (31/10/2023). 

Baca Juga: Kurangi Panas dan Polusi, 2.000 Pohon Ditanam di Area Bandara Soetta

1. Simulasi ini bertujua melatih petugas memindahkan pesawat yang tergelincir

AP II Gelar Latihan Penanganan Kecelakaan Pesawat di Bandara SoettaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Holik menerangkan, dalam simulasi latihan tersebut, petugas dari Tim Pemindahan Pesawat Udara yang merupakan bagian dari PKP PK, lantas berupaya memindahkan pesawat yang tergelincir. Kali ini, skenario yang dimaninkan adalah aircraft removal atau memindahkan pesawat karena saat mendarat, gear-nya tidak keluar sehingga mengalami kecelakaan.

"Di sinilah peran-peran dari teman-teman antar stakeholder terkait atau unit terkait bagaimana mengkoordinasikan keadaan itu untuk melakukan penanggulangan penanganan terhadap keadaan darurat ini. Dari sisi Avsec, PK-PPK, Maskapai, AirNav, SAR, TNI-Polri saling berkoordinasi untuk melakukan penanggulangan keadaan darurat yang terjadi," jelasnya.

2. Latihan ini sekaligus untuk menguji koordinasi antar unit dan instansi

AP II Gelar Latihan Penanganan Kecelakaan Pesawat di Bandara SoettaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Kegiatan ini, lanjut Holik, bertujuan untuk menguji fungsi-fungsi komando; komunikasi dan koordinasi antar unit dan instansi; prosedur meningkatkan ketrampilan personel; hingga kehandalan peralatan yang dimiliki.

"Ini kita lakukan untuk mengasah keterampilan teman-teman di PKP PK dan juga instansi lainnya tentunya dan juga menyesuaikan prosedur yang ada karena kita harus meng-update AEB (Airport Emergency Procedure) keadaan- keadaan yang kemungkinan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta," tuturnya.

Menurut Holik, latihan tersebut merupakan bagian kecil untuk menyempurnakan kesigapan dan koordinasi antar unit dan instansi terkait.

"Skenario besarnya adalah Penanganan Keadaan Darurat (PKD) yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Namun, di sela waktu itu kita melakukan partial exercise ini untuk menyempurnakan hal-hal yang terjadi untuk menangani atau menanggulangi keadaan darurat baik itu dikarenakan incident maupun accident yang terjadi," ungkapnya.

3. Aircraft Removal Squad diterjunkan untuk mengevakuasi pesawat yang tergelincir

AP II Gelar Latihan Penanganan Kecelakaan Pesawat di Bandara SoettaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Dalam rangkaian simulasi penanganan keadaan darurat tersebut, tim khusus dari PKP PK-- yakni Aircraft Removal Squad-- diterjunkan untuk memindahkan pesawat udara yang bermasalah. 

"Tim ini sudah disiapkan untuk penyelamatan yang ditetapkan oleh direksi AP II. Tim ini baru dibentuk dan diperkuat oleh personel sebanyak 40 orang dengan kemampuan khusus dan Tim ini baru ada di Bandara Soetta," kata dia.

Tim Aircraft Removal Squad AP II merupakan satu-satunya tim khusus yang kompeten dan tersertifikasi dalam mengevakuasi pesawat udara. Mereka tercatat telah berhasil melakukan evakuasi pesawat udara yang mengalami kecelakaan baik di sejumlah Bandar Udara di Indonesia. "Di mana, mereka dilengkapi kompetensi khusus dan tersertifikasi, dilengkapi dengan peralatan yang mumpuni," kata dia.

Tim ini, imbuhnya, telah berhasil menangani 21 kasus incident maupun accident-- baik di Bandara AP II maupun di luar Bandara AP II, terakhir di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Dicekoki Miras, Pemudi di Tangerang Diperkosa 4 Pemuda

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya