Pria Asal Tangerang Bakal Main Angklung di Puncak Himalaya
IDN Times/Dok. Pemkab Tangerang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Memet Isa Bahrudin (42) warga Kampung Renged, RT1/1, Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang bakal mendaki pendakian ke puncak Gunung Himalaya. Pendakian tersebut bertujuan sebagai pendakian budaya.
"Sebenarnya sudah berencana sejak 2020 pendakian ini, tapi karena COVID-19 jadi tertunda dan baru bisa saat ini," kata Memet, Senin (19/9/2022).
Baca Juga: Bulog Akan Gelar Bazar Sembako Murah se-Tangerang Raya
1. Pendakian dilakukan selama satu bulan
IDN Times/Dok. Pemkab TangerangMemet mengungkapkan, pendakian Gunung Himalaya tak hanya dalam waktu singkat, namun memakan waktu hingga satu bulan lamanya.
"Bersama rombongan, tidak sendiri," katanya.
2. Memet bakal memainkan alat musik tradisional Indonesia di puncak Himalaya
IDN Times/Dok. Pemkab TangerangNantinya, Memet dan rombongannya bakal memainkan alat musik tradisional Indonesia saat tiba di puncak Himalaya. Pasalnya, pendakian ini merupakan pendakian budaya, yang memang bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia.
"Alat musiknya seperti angklung, suling, dan karinding," jelas Memet.
3. Memet telah melakukan pendakian simulasi sebelum ke Himalaya
Ilustrasi Puncak Gunung Jayawijaya, Papua (IDN Times/Mardya Shakti)Sebelum memastikan akan mendaki gunung Himalaya, Memet dan rombongannya pun telah melakukan simulasi pendakian ke berbagai gunung di wilayah Indonesia, seperti Rinjani dan Baduy. Pihaknya pun telah melakukan medical check up sebagai syarat pendakian Himalaya.
"Untuk di Indonesia sudah dilakukan pendakian dari gunung yang ada di Sabang sampai Marauke. Saat ini, kita ingin melakukan misi pendakian yang lebih tinggi lagi, mohon dukungan dan doanya," ungkap Memet.
Baca Juga: Tradisi-tradisi Etnis Tionghoa di Tangerang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
