13 Rumah di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Sedikitnya 13 rumah di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, dilaporkan rusak akibat bencana pergerakan tanah yang diduga dipicu curah hujan tinggi di daerah tersebut.
"Satu bangunan musala terdampak pergerakan tanah," kata Ketua Rukun Warga (RW) 3 Desa Cigoong Utara, Cikulur, Kabupaten Lebak, Abdul Rojak dikutip dari kantor berita ANTARA, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak
1. Ada rumah yang nyaris roboh
Masyarakat di wilayahnya yang terdampak pergerakan tanah tersebut rata-rata kondisi rumahnya mengalami kerusakan hingga bangunan retak-retak dan nyaris roboh.
Masyarakat setempat saat ini merasa ketakutan bangunan rumahnya roboh, terlebih hampir setiap hari curah hujan tinggi di daerah itu.
Dari 13 rumah itu, bahkan Senin (27/2/2023) dini hari dilaporkan satu rumah rusak berat dan tiga rumah dikosongkan.
2. Tiga keluarga memilih mengungsi ke rumah kerabat
Saat ini, kata Rojak, tiga kepala keluarga itu terpaksa tinggal bersama orangtua dan kerabatnya yang selamat dari pergerakan tanah.
"Kami mendambakan warganya yang terdampak pergerakan tanah bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya.
3. Pemkab usulkan relokasi rumah warga terdampak
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal mengungkap, pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak pergerakan tanah berupa bahan pokok dan kebutuhan lainnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah tengah mengajukan anggaran untuk relokasi warga yang terdampak pergerakan tanah itu kepada Bupati Iti Octavia Jayabaya.
"Kami berharap pemerintah setempat dapat membantu relokasi bagi masyarakat yang terkena pergerakan tanah," katanya menjelaskan.
Baca Juga: 16 rumah di Lebak Rusak, Dampak Pergerakan Tanah