Ada Klaster Pondok Pesantren di Tangsel, Penularannya dari Jawa Timur

Terjadi dua minggu lalu

Tangerang Selatan, IDN Times - Salah satu pondok pesantren di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi klaster penyebaran COVID-19. Diduga, penularannya dibawa oleh santri asal Jawa Timur.

Klaster penyebarannya di pondok pesantren ini diketahui sekitar dua minggu lalu. Di mana ketika itu, kegiatan di lingkungan Ponpes telah dimulai kembali. Kebanyakan dari mereka, merupakan santri asal luar Kota Tangsel.

"Itu sekira dua minggu lalu. Jadi kan ada satu pondok pesantren yang santrinya itu asal luar daerah. Kemungkinan dari situ penyebarannya," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Deden Deni, Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: Dinkes Tangsel Pangkas 75 Persen Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

1. Kadinkes sebut penyebarannya tak masif

Ada Klaster Pondok Pesantren di Tangsel, Penularannya dari Jawa TimurIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Rochmanudin)

Deden sendiri tak menyebut spesifik berapa banyak santri dan pengurus pesantren yang terkonfirmasi positif. Namun Deden menjelaskan, jumlahnya tak massif dan kini kebanyakan telah dinyatakan sembuh. Meskipun masih ada yang tengah menjalani perawatan.

"Nggak banyaklah dan sudah pada sembuh. Ada yang dirawat di rumah COVID-19, diisolasi di sana," katanya.

2. Klaster ini awalnya tak terdeteksi

Ada Klaster Pondok Pesantren di Tangsel, Penularannya dari Jawa TimurKlaster Perkantoran DKI (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Deden, penyebaran itu tak terendus sejak awal lantaran para santri tak menunjukkan gejala apapun. Setelah di-rapid test dan swab test, barulah terungkap kebanyakan mereka terkonfirmasi positif.

"Mereka kan OTG, jadi memang awalnya sulit diantisipasi sejak awal hingga akhirnya menyebar," imbuhnya.

Baca Juga: Madrasah Diniyah di Lebak Mulai Terapkan Belajar Tatap Muka

3. Pesantren tersebut sudah beroperasi lagi

Ada Klaster Pondok Pesantren di Tangsel, Penularannya dari Jawa TimurIlustrasi Pesantren Dok.Humas Jabar

Deden mengatakan, kini aktivitas pesantren tersebut telah dibuka kembali setelah melalui sterilisasi dan pengecekan tim gugus tugas. Para pengurusnya sendiri telah diuji swab, dan hasilnya negatif.

"Sudah normal lagi, karena sudah sembuh semua, itu kan dua minggu lalu. Nggak ada yang dirawat," kata Deden.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya