Aktivis Lingkungan Banksasuci Bantu Percepatan Vaksinasi 

Dilakukan selama wisata edukasi Banksasuci tutup

Kota Tangerang, IDN Times - Selain menjadi lokasi wisata edukasi lingkungan, Taman Bank Sampah Sungai Cisadane juga menjadi lokasi vaksinasi. Hal itu dilakukan untuk mempercepat program vaksinasi daerah.

"Alhamdulillah, kita Sudah laksanakan Kegiatan Percepatan Vaksinasi di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang, dengan total lebih kurang 6.000 Dosis," kata Ade Yunus, Direktur Banksasuci Foundation, Sabtu (18/9/2021).

Menurut Ade, kegiatan vaksinasi yang dilaksanakannya merupakan upaya turut serta terlibat aktif membantu pemerintah dalam mewujudkan herd immunity atau kekebalan komunitas.

"Selama pandemik tempat wisata edukasi kami tutup, sejak itu pula, kami berkomitmen untuk membantu pemerintah untuk mengakhiri masa pandemik menuju endemik, bila herd immunity sudah tercapai, kita bisa beraktivitas seperti biasa dengan adaptasi kebiasaan baru," tambahnya.

Banksasuci memulai kegiatan Tur Vaksinasi sejak awal Agustus lalu yang dimulai di Kecamatan Kelapa Dua, Kecamatan Sukadiri, Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang dan Berakhir di markas Banksasuci Kecamatan Cibodas Kota Tangerang.

Baca Juga: Jerat Sampah, Cuan Didapat

1. Banksasuci hadir sejak 2012

Aktivis Lingkungan Banksasuci Bantu Percepatan Vaksinasi Ade Yunus Saat menunjukan botol plastik bekas yang dikumpulkan Banksasuci (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Banksasuci terbentuk pada Desember 2012. Berawal dari lima orang pemuda pehobi naik dan turun gunung mendapat ilham di sebuah saung kecil di tepian Sungai Cisadane. Kala itu, mereka ingin membersihkan aliran sungai dari sampah.

Mereka adalah Iyus yang kala itu berusia 32 tahun, Dayak Supriatna (27), Afandi Ahmad (26), Ade Yunus (25), dan Almarhum Uca (30). Keinginan mereka tak muluk, hanya ingin membersihkan sungai dan belukar di tepian dan sekitar delta Sungai Cisadane.

Cita-cita itu mereka tuangkan dengan membuat komunitas sosial bernama Banksasuci yang berlokasi di Gang Muara Buntu, RT 03 RW 01, Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

2. Banksasuci bikin tabungan sampah

Aktivis Lingkungan Banksasuci Bantu Percepatan Vaksinasi Kawasan ecowisata Banksasuci (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Banksasuci sendiri merupakan akronim dari Bank Sampah Sungai Cisadane. Disebut "bank sampah" karena pada praktiknya, mereka mengumpulkan sampah dari Sungai Cisadane dan menerima tabungan sampah dari warga dan kelompok-kelompok masyarakat untuk selanjutnya dibarter dengan sebuah barang kebutuhan atau berupa nominal angka rupiah.

Tak disangka, Banksasuci justru menjelma menjadi pintu rejeki baginya dan puluhan orang.

Salah satu program Banksasuci adalah mengambil sampah dari Sungai Cisadane menggunakan perangkap sampah apung atau disebut waste trap. Alat ini dibentangkan selebar dari tepi ke tepi sungai yang mengalir dari hulu di gunung Salak Bogor dan bermuara di Tanjung Burung, utara Kabupaten Tangerang itu.

Ade Yunus bercerita bahwa di awal-awal mereka hanya menggunakan alat sederhana untuk waste trap, yakni berbahan dasar bambu. Modal pun tak banyak, Rp15 ribu saja. Sayangnya, alat itu tidak bertahan lama dalam melawan melimpahnya sampah yang melaju kencang dihempas aliran sungai.

3. Upaya berat hilangkan stigma buruk tentang sungai

Aktivis Lingkungan Banksasuci Bantu Percepatan Vaksinasi Kawasan ecowisata Banksasuci (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Upaya berat Ade Yunus cs tentu tak hanya itu. Ade beserta rekannya juga harus membereskan belukar di sekitar bentangan waste trap mereka.

Ade dan kawan-kawannya pun ingin menghilangkan stigma sungai itu sebagai "tempat jin buang anak". "Karena lokasi itu identik dengan kesan seram dan mistik. Kami ingin masyarakat berteman dengan sungai," kata Ade Yunus kepada IDN Times, Senin (14/12/2020).

Dari bambu itu, kini Banksasuci sudah bisa menggunakan waste trap yang lebih modern dan bisa menampung sampah lebih banyak.

Setiap hari, Banksasuci berhasil mengumpulkan sekitar 120 hingga 200 kilogram sampah. Isinya bermacam-macam, mulai dari sampah dedaunan hingga plastik botol. Alat waste trap yang dimiliki Banksasuci juga berfungsi sebagai sebagai jembatan apung menuju delta sungai.

Rekor sampah terbanyak yang berhasil diraup dari sungai terjadi saat peristiwa Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cipeucang, Tangerang Selatan longsor ke Sungai Cisadane pada 22 Mei 2020. Saat dan usai peristiwa itu Banksasuci bisa menjebak sampah sebesar satu ton dalam sehari.

Baca Juga: Bupati Tangerang Resmikan Waste Trap Banksasuci Sungai Cirarab 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya