Bupati dan Wakil Bupati Lebak Mundur, Ini Pesan Ketua DPRD

Bupati Iti dan wakilnya mundur untuk ikut Pileg 2024

Lebak, IDN Times - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak Muhammad Agil Zulfikar meminta Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang mengundurkan diri untuk maju dalam pemilihan legislatif, untuk fokus menuntaskan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di sisa waktu jabatan.

Sebab, meski sudah mengajukan pengunduran diri, Bupati dan Wakil Bupati masih menunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Dalam kontek pengunduran diri ini karena ada kepentingan Pencalegan Bupati dan wakil Bupati, kemudia di sisa waktu pengunduran diri ini disetujui, tetap fokus mengawal apa yang kemudian sudah tertuang dalam visi-misi yang diterjemahkan dalam RPJMD," kata Agil kepada IDN Times, Senin (15/5/2023).

Meski begitu, ia pun turut mendoakan kedua Bupati dan Wakilnya agar mendapat terbaik dari apa yang tengah diupayakan. "Selaku rekan di luar jabatan ketua dewan mendoakan yang terbaik untuk Bupati dan wakil Bupati," ungkapnya.

Baca Juga: Sejumlah Kepala Daerah di Banten Mundur Demi Jadi Caleg 2024

1. Pejabat Bupati sementara harus orang yang paham Lebak

Bupati dan Wakil Bupati Lebak Mundur, Ini Pesan Ketua DPRDIDN Times/Aldila Muharma

Ia pun mewanti-wanti agar nantinya sosok yang menjabat bupati sementara atau pejabat sementara adalah orang yang mengerti kebutuhan dan kondisi Lebak.

"Maka dari itu kami harapkan tidak terlalu jauh juga maksudnya orang yang terpilih juga (orang) sekitar Lebak, karena ini soal melanjutkan kepemimpinan dan melanjutkan proses pembangunan yang terjadi di Lebak," kata Agil.

Nantinya, lanjut Agil, kekurangan yang masih ada saat ini bisa ditambal oleh yang nanti jadi pejabat bupati sementara. Tak hanya itu, kelebihan kepemimpinan saat ini juga dilanjutkan.

2. Agil minta target RPJMD harus dituntaskan

Bupati dan Wakil Bupati Lebak Mundur, Ini Pesan Ketua DPRDBupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Agil ingin ada sosok pejabat bupati sementara yang paham akan kondisi Kabupaten Lebak dengan kekurangan dan kelebihannya. Salah satu kekurangan Lebak yang harus menjadi perhatian penjabat bupati adalah pendidikan. 

Saat ini, rata-rata lamanya masa bersekolah ada di angka 6,41 tahun dan menjadi yang terendah di Banten. "Maka sektor pendidikan harus digenjot di sini," ungkapnya.

Lalu persoalan selanjutnya adalah infrastruktur karena target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) status jalan baik Kabupaten adalah 700 kilometer (km), tapi realisasinya baru 500 km. Dengan demikian, masih ada 200 km lagi yang perlu perbaikan. 

"Karena bagaimanapun, saya kira, kita ini tidak bisa serta merta mengimpor konsep dari luar tanpa mengkombinasikan dengan kondisi dan kebutuhan di Kabupaten Lebak," kata dia. 

Baca Juga: Daftar Jadi Caleg, Iti Octavia: Semoga Saya Dipantaskan Allah

3. Sejumlah kepala daerah di Banten mundur

Bupati dan Wakil Bupati Lebak Mundur, Ini Pesan Ketua DPRDIDN Times/Khaerul Anwar

Sebelumnya diberitakan, sejumlah kepala daerah di Provinsi Banten bakal mengundurkan diri dari jabatannya karena mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif untuk tingkat DPRD hingga DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang.

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, ada tiga kepala daerah di tanah Jawara yang berebut kursi wakil rakyat. Ketiga Wakil Bupati Kabupaten Lebak Ade Sumardi, Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin, dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Baca Juga: Daftar Jadi Caleg, Iti Octavia: Semoga Saya Dipantaskan Allah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya