Fakta Rotavirus, Gejala dan Cara Penanganannya

Rotavirus penyebab umum diare pada anak

Tangerang, IDN Times - Virus rotavirus dikenal sebagai penyebab paling sering penyakit diare di kalangan bayi dan anak-anak. Infeksi rotavirus adalah adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan.

Infeksi rotavirus menjadi penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak, terutama di negara-negara dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik.  

Berikut fakta-fakta virus rotavirus yang dirangkum IDN Times.

Baca Juga: Cegah Rotavirus, Pemkot Tangerang Bakal Gelar Imunisasi Serentak

1. Umumnya virus ini menyerang anak

Fakta Rotavirus, Gejala dan Cara PenanganannyaIlustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Disarikan dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gejala infeksi rotavirus bisa muncul setelah dua hari terpapar virus ini. Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah diare.

Diare yang disebabkan oleh infeksi virus ini dapat menyebabkan hilangnya cairan dari dalam tubuh dalam waktu yang cepat, sehingga rentan terjadi dehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan kasus diare rotavirus banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun.

"Anak-anak berusia 6 hingga 11 bulan dan 12 hingga 23 bulan memiliki jumlah kasus diare rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2 persen dan 50,6 persen," tulis Kemenkes dalam artikel tersebut.

Kasus diare rotavirus berat yang harus dirawat inap, sering kali terjadi pada anak dalam kelompok usia 0 hingga 36 bulan. Virus rotavirus masuk melalui makanan yang dimakan dan benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut.

Dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami mual dan muntah berkepanjangan akan kesulitan mendapatkan rehidrasi oral di rumah sehingga berisiko menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berat. 

2. Penularannya bisa dari feses

Fakta Rotavirus, Gejala dan Cara Penanganannyailustrasi tinja atau feses (pixabay.com/Alexas_Fotos)

Penyebab diare karena rotavirus umumnya penularannya melalui jalur fecal-oral, yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat.

Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang ada di sekitar, seperti mainan dan alat dapur. Hal ini biasanya terjadi jika kebersihan lingkungan dan kebersihan diri penderitanya tidak terjaga dengan baik.

Misalnya, jika penderita tidak mencuci tangan setelah buang air besar kemudian menyentuh benda yang ada di sekitarnya.

Gejala awal infeksi rotavirus akan muncul dua hari setelah penderita terpapar virus ini. Gejala awal infeksi ini umumnya, diare selama tiga hingga delapan hari, demam, muntah dan nyeri perut.

Selain pada anak, orang dewasa juga bisa mengalami infeksi rotavirus. Gejala yang muncul pada orang dewasa umumnya lebih ringan.

3. Pengobatan untuk bayi dengan ASI

Fakta Rotavirus, Gejala dan Cara PenanganannyaIlustrasi ASI/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Pengobatan infeksi rotavirus tergantung pada gejala, usia, dan riwayat kesehatan pasien. Pada kondisi yang ringan, infeksi rotavirus bisa sembuh dengan sendiri dalam waktu tiga sampai tujuh hari.

Jika gejala yang dialami tidak parah dan anak atau penderita masih bisa makan dan minum, dapat dilakukan perawatan secara mandiri di rumah, yaitu dengan, memperbanyak minum ASI pada anak usia kurang dari dua tahun atau minum/air putih pada orang dewasa.

Baca Juga: Tangerang Jadi Penyumbang Kenaikan Angka Obesitas Indonesia

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya