Kemarau, Harga Beras di Lebak Naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Sejumlah pedagang beras di Kabupaten Lebak mengaku mendapat banyak protes oleh pembeli lantaran adanya kenaikan harga. Kenaikan harga beras ini disebut akibat gagal panen.
Anwar salah satu pedagang beras di Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung mengatakan, kenaikan beras berkisar Rp2 ribu per kilogram (kg).
"Banyak yang protes. Harga kan mahal, masyarakat pada tidak tahu, begitu datang ke pasar harganya tinggi," kata Anwar, Jumat (18/8/2023).
Baca Juga: Bapenda Lebak Dukung DPRD Panggil PLN Soal Pajak Penerangan Jalan
1. Dalam dua hari, harga beras naik Rp2000
Anwar mengatakan, kenaikan berlangsung secara bertahap. Di mana, dalam dua hari kenaikan mencapai Rp2000.
"Sekarang paling tinggi Rp12 ribu. Sebelumnya Rp10.800. Harapannya bulan depan bisa turun sedikit kasian juga masyarakat jangan terlalu mahal," katanya.
2. Ada juga kenaikan Rp1.000 per liter beras
Hal senada dikatakan Sayudi penjual beras di Pasar Sampay, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak. Di situ, menurut dia, kenaikan harga mencapai Rp1.000 per kg.
"Ada kenaikan sedikit. Rp270-300 ribu per karung. Kalau per liter itu Rp10 ribu. Ada perbedaan yang biasa dijual Rp9 ribu sekarang Rp10 ribu," kata Sayudi.
3. Pembeli mau tak mau tetap beli
Meski demikian, Sayudi tidak menampik pembeli masih berdatangan. Bahkan, dia menyebut banyak warga dari kampung yang berdatangan ke pasar untuk membeli beras lantaran padi yang mereka garap mengalami gagal panen.
"Biasanya di kampung nya langka makanya pada pergi ke pasar," kata dia.
Baca Juga: Pemkot Tangerang: Kendaraan Belum Uji Emisi Penyebab Polusi