Kemarau Panjang, 39 Ha Sawah di Kota Serang Gagal Panen

Fuso ini akan berdampak pada kondisi warga

Kota Serang, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang mengungkap, 39 hektare (ha) sawah di Kota Serang mengalami gagal panen atau fuso akibat kekeringan dipicu kemarau panjang.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Penyuluhan DKP3 Kota Serang, Andriyani mengatakan bahwa semakin banyaknya sawah yang mengalami kekeringan hingga gagal panen maka akan berpengaruh pada ekonomi dan kondisi sosial warga Kota Serang, terutama mereka para petani.

"Secara kumulatif sampai dengan 29 September, ada 237,5 hektare sawah mengalami kekeringan. Tapi jika dikurangi dengan yang sudah panen dan pulih, tinggal 155,5 hektare lagi sawah yang mengalami kekeringan," kata Andriyani dikutip dari kantor berita ANTARA, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Sawah yang Gagal Panen di Banten Terus Meluas, Kini Capai 514 Ha 

1. Pertanian gagal panen atau fuso gara-gara kekeringan

Kemarau Panjang, 39 Ha Sawah di Kota Serang Gagal PanenIlustrasi lahan sawah kekeringan (ANTARA Foto/Jojon)

Dari 155,5 ha tersebut, 39 ha sawah mengalami fuso akibat kekeringan dan ketersediaan air di irigasi menurun. 

"Kita juga berikan arahan, terutama bagi lahan yang tidak terairi, agar jangan melakukan aktivitas tanam sampai dengan turunnya hujan," kata Andriyani.

2. Beberap solusi disiapkan

Kemarau Panjang, 39 Ha Sawah di Kota Serang Gagal PanenIlustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Pihaknya, kata Andriyani, telah mengusulkan beberapa program untuk mengatasi kekeringan di daerah pertanian, diantaranya pembuatan sumur pompa dan perbaikan pada jalur irigasi.

"Di anggaran (APBD) perubahan ini telah diusulkan beberapa program tadi, disamping pengendalian inflasi juga untuk pencegahan dampak El Nino," katanya.

3. Kemarau 2023 di Banten paling kering karena El Nino

Kemarau Panjang, 39 Ha Sawah di Kota Serang Gagal PanenIlustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Kemarau tahun ini diprediksi sangat kering karena ada fenomena cuaca El Nino dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia bagian barat dan timur. Bahkan, di beberapa wilayah Banten diprediksi akan mengalami kekeringan terparah dalam 30 tahun terakhir.

"Meskipun demikian, masyarakat diminta tidak panik menghadapi fenomena El Nino atau musim panas," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, (31/5/2023).

Baca Juga: 7 PMI Ilegal Asal Banten Gagal Berangkat ke Timur Tengah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya