Pemkot Akui Kualitas Udara di Kota Tangerang Kurang Baik

Beragam upaya tengah dilakukan

Kota Tangerang, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang memastikan bahwa kualitas udara di Kota Tangerang kurang akibat polusi udara di kala kemarau.

"Saat ini kondisi cuaca terpantau dari indeks kualitas udara, Kota Tangerang masih di atas 100 atau kurang baik. Namun, berdasarkan IQAir kemarin sempat keluar dari rangking 10 besar," kata Kepala DLH Kota Tangerang Tihar Sopian, Jumat (25/8/2023).

Apa pun kondisinya, kata Tihar, pihaknya berupaya melakukan beragam mitigasi kolaborasi untuk memperbaiki kualitas udara yang kian baik.

Baca Juga: Pantau Polusi, Pemkot Tangerang Miliki Sistem Pemantau Kualitas Udara

1. Upaya yang dilakukan tanam ratusan pohon

Pemkot Akui Kualitas Udara di Kota Tangerang Kurang BaikIlustrasi tanam pohon Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat melakukan tanam pohon, Rabu (8/1/2020). IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Rizal Ridolloh mengungkapkan, dalam agenda mitigasi kolaborasi salah satu yang dilakukan iala penanaman 500 pohon di area dan lingkungan sekitar Alun-Alun Cibodas.

"Ini menjadi langkah nyata dalam peningkatan penghijauan. Pohon yang ditanam diharapkan dapat hidup hijau dan asri, untuk menjadi penyuplai oksigen bagi manusia. 500 pohon yang ditanam merupakan pohon pucuk merah dan tabebuya," kata Rizal.

2. Kasus ISPA di Kota Tangerang meningkat

Pemkot Akui Kualitas Udara di Kota Tangerang Kurang BaikIlustrasi anak menderita ISPA. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Sebelumnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, angka kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meningkat. Hal tersebut diduga dipicu polusi atau pencemaran udara yang melanda beberapa wilayah Indonesia khususnya Jabodetabek.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengungkapkan, dengan kondisi udara saat ini, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan khususnya mereka yang berada di luar ruangan dalam jangka waktu lama.

Tapi, bukan aktivitasnya yang dikurangi melainkan masyarakat harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3. Kasus ISPA tak semata karena polusi

Pemkot Akui Kualitas Udara di Kota Tangerang Kurang BaikIlustrasi ruang isolasi. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Sebab, kata Dini, kasus ISPA tak semata-mata karena polusi udara. Namun, akibat dari faktor polusi perokok aktif, sistem kekebalan tubuh yang melemah, atau adanya indikasi permasalahn pada jantung dan paru-paru.

ISPA sendiri merupakan infeksi yang menyerang pada pernapasan baik atas maupun bawah. Umumnya, ISPA menyerang pada beberapa organ pernapasan mulai dari faring, hidung, laring, dan sinus.

"Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya infeksi virus ataupun bakteri yang tersebar, melalui cairan tubuh penderita ataupun udara kotor," kata Dini, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Pemprov Banten Bantah PLTU di wilayahnya Biang Kerok Polusi Udara

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya