Terminal Poris Plawad Kota Tangerang Belum Layani Bus AKAP
IDN Times/Muhamad Iqbal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Kepala Badan Pelayanan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengatakan, tujuh dari sembilan terminal di Jabodetabek yang melayani masyarakat penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sudah buka.
Meski begitu, lanjut Polana, BPTJ memutuskan untuk masih menunda pelayanan Bus AKAP di Depok dan Kota Tangerang. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah/gugus tugas di masing-masing wilayah.
Baca Juga: [LINIMASA] Banten Melawan COVID-19 Jelang New Normal
1. Operasional terminal akan dilakukan setelah dapat rekomendasi dari pemerintah setempat
Ilustrasi. Situasi Terminal Poris, Kota Tangerang, Kamis (23/4) (ISTIMEWA)Polana mengatakan, kedua wilayah tersebut, saat ini statusnya masih masih berjuang mengurangi tingkat penyebaran COVID-19. Pembukaan layanan operasional terminal Poris Plawad dan Depok akan dilakukan jika sudah mendapat rekomendasi dari otoritas setempat.
“Kami akan senantiasa berkomunikasi aktif dengan pemerintah daerah atau gugus tugas,” kata Polana.
2. Terminal Poris sudah layani AKDP
Antrean panjang menunggu Trans Jakarta pada Senin, 16 Maret 2020 (Dok. Istimewa)Meskipun terminal Depok dan Poris Plawad belum melayani AKAP, kedua terminal tersebut sudah melayani bus AKDP dan tetap beroperasi memberikan layanan bagi angkutan perkotaan dan lintas wilayah di dalam Jabodetabek (TransJabodetabek).
"Untuk AKDP sudah bisa yah," kata Polana.
3. Terminal Pondok Cabe Tangsel kembali beroperasi
Terminal Pondok Cabe, Tangsel(IDN Times/Muhamad Iqbal)Sementara itu, lanjutnya, untuk Terminal Pondok Cabe di Pamulang, Kota Tangerang Selatan Banten yang merupakan wilayah di antara Kota Tangerang dan Depok kembali dioperasikan untuk melayani masyarakat penumpang bus AKAP.
Polana juga menambahkan bahwa dalam memberikan layanan kepada masyarakat, terminal-terminal di Jabodetabek harus tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Seperti penerapan physical distancing berupa pembatasan jumlah penumpang maupun pengaturan tempat duduk,” kata Polana.
Baca Juga: [FOTO] Meraba "Wajah" New Normal di Banten
