Wali Kota Belum Bisa Pastikan Kapan Mal di Tangerang Bisa Buka Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah belum bisa memastikan kapan pusat perbelanjaan di wilayahnya bisa dibuka. Hal itu dia sampaikan saat meninjau Pembatasan Sosia Berskala Besar (PSBB) transisi.
Dia meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah fasilitas publik bersama Wakil Wali Kota Sachrudin dan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyanto, Selasa (9/6).
Peninjauan tersebut meliputi beberapa fasilitas transportasi publik dan pusat perbelanjaan, diantaranya Stasiun Tangerang, Stasiun Tanah Tinggi, Terminal Poris Plawad, Hotel Novotel Tangerang dan Tangcity Mall.
"Jaga jarak ya duduknya," ucap Arief saat mengingatkan beberapa penumpang KRL di Stasiun Tanah Tinggi, dalam keterangan pers, Selasa (9/6).
Baca Juga: Wali Kota Tangerang: Kita Masih Masa Transisi, Belum New Normal
1. Pusat perbelanjaan sudah siap dalam protokol kesehatan
Usai melihat stasiun dan terminal, Arief bersama jajarannya mendatangi pusat perbelanjaan Tangcity Mall dan Hotel Novotel Tangerang. Saat tiba di lokasi, kesiapan protokol kesehatan COVID-19 sudah terlihat mulai dari pintu masuk pengunjung di mana terdapat pengecekan suhu tubuh, bilik disinfektan, dan hand sanitizer yang bahkan tersedia di tiap lantai, toilet, hingga tempat ibadah.
"Kalau kita lihat di sini rata-rata pusat pertokoan sudah menyiapkan protokol kesehatannya apabila nanti diizinkan oleh pemerintah untuk dibuka," kata Arief.
2. Arief belum bisa pastikan kapan mal akan buka kembali
Kendati kelengkapan protokol kesehatan sudah terpenuhi, namun Arief belum dapat memastikan kapan pusat perbelanjaan (mal) dapat dibuka kembali.
"Belum, kita masih berkoordinasi dan menunggu arahan dari Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat," terangnya.
3. Mal hanya bisa dikunjungi 35 persen dari kapasitas
Terkait berapa kapasitas pengunjung yang diperbolehkan, Arief menyebutkan untuk pengunjung hanya diperbolehkan dikisaran 35 persen dari jumlah pengunjung saat kondisi normal, dengan parkir dibatasi hanya 50 persen.
"Kita berharap mereka menyiapkan alat checker, jadi nanti kalau memang tempatnya ramai terpaksa akan kita tutup kembali," kata dia.
Baca Juga: [LINIMASA] Banten Melawan COVID-19 Jelang New Normal