Warga Ngeluh Alat Pengukur Udara di Kota Tangerang Tak Berfungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Warga Kota Tangerang yang biasa melintasi Jalan Benteng Betawi, mengeluhkan alat ukur Indeks Pencemar Udara (ISPU) milik Pemerintah Kota Tangerang yang tak lagi tak berfungsi, Diperkirakan, alat ini tidak lagi berfungsi sejak 2019.
Abai (19), Salah satu pengguna jalan itu mengatakan, alat pengukur udara tersebut sudah hampir dua tahun tidak menyala alias tidak berfungsi.
Baca Juga: Kadinkes Kota Tangerang Klaim PPKM Jilid I Turunkan Tren COVID-19
1. Alat tersebut harusnya jadi peringatan tingkat kualitas udara
Abai berharap, alat tersebut benar-benar difungsikan untuk mengukur kualitas udara, apalagi di saat pandemik COVID-19.
"Alat pengukur udara ini jelas-jelas sangatlah penting. Bahkan saat pandemik COVID-19 ini, kita saja mau kemana-mana selalu diukur suhu tubuh. Jangan seperti selembaran iklan sedot WC, kelihatan saja tidak berguna, padahal itu sangat penting sekali," keluh Abai,amis (4/2/2021).
2. Pemkot harus perbaiki apa yang sudah dibuat
Abai meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui dinas terkait untuk segera mengambil tindakan untuk memperbaiki alat tersebut. Kendati demikian, sehingga alat tersebut yang berada di area pertamanan tidak menggangu estetika taman karena tidak berfungsi.
"Saya lihat kalau ini (ISPU) tidak berfungsi cukup mengganggu ya. Mohon pihak terkait untuk melakukan tindakan perbaikan," kata dia.
3. Pemkot pasang alat ISPU tahun 2019
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemkot Tangerang melakukan pemasangan alat ISPU tersebut sekira tahun 2019. Alat itu pun ditempatkan di dua titik, yakni di Jalan Benteng Betawi, Tanah Tinggi dan di Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Hery Tafiyudien mengungkap, alat tersebut tak berfungsi karena dimakan usia.
"Karena memang usia pakai itu sudah lama karena belum pernah diperbaiki. Mungkin karena kena matahari, jadi memang harus sudah diperbaiki," kata Hery.
Hery mengatakan saat ini pihaknya tengah mencari pihak ketiga untuk perbaikan alat tersebut. "Cuma monitornya saja. Alat yang didalamnya masih berfungsi, jadi kita masih bisa mengambil datanya," kata dia.
Menurut dia, perbaikan monitor tidak terlalu mahal dan kini sudah dianggarkan.
Baca Juga: Hujan Intensitas Tinggi, Banjir Landa Periuk Kota Tangerang