Profil Dimyati Natakusumah, Cawagub Banten
Serang, IDN Times - Achmad Dimyati Natakusumah merupakan bakal calon Wakil Gubernur Banten yang diusung Koalisi Banten Maju (KBM) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024.
Dimyati yang mendampingi mantan Ketua DPRD Banten Andra Soni mendapat dukungan 10 partai politik yakni Gerindra, PKS, Demokrat, NasDem, PKB, PAN, Golkar, PSI, Prima dan PPP.
Lantas siapakah sosok Dimyati Natakusumah?
1. Dimyati memulai karier sebagai Bupati Pandeglang
Dimyati memiliki pengalaman dan karier politik panjang. Pria kelahiran Pandeglang, 17 September 1966 itu memulai karier politiknya saat dia terpilih sebagai Bupati Kabupaten Pandeglang selama dua periode, dari tahun 2000 hingga 2009.
Pada tahun 2009, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dan Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), posisi yang ia pertahankan hingga 2018. Selama periode ini, Dimyati juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dan memimpin Fraksi PPP di DPR.
Pada tahun 2019, Dimyati beralih ke Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) dan terus aktif dalam berbagai peran penting di DPR RI. Ia menjabat sebagai Anggota Komisi III yang membidangi hukum, serta sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI hingga 2024.
2. Istri dan anaknya mengikuti jejak Dimyati dan duduk di eksekutif dan legislatif
Istri dan anaknya juga meniru dan mengikuti jejak Dimyati di dunia politik. Istri Dinyati, Irna Narulita, tengah menjabat periode kedua sebagai Bupati Pandeglang.
Bahkan, di Pilkada Pandeglang 2024, Dimyati mendorong adiknya Dewi Setiani untuk memperpanjang kuasanya di Pandeglang. Sementara, anaknya, Rizki Aulia Natakusumah saat ini telah duduk di kursi DPR RI dari Partai Demokrat.
Pada Pemilu 2024 Rizki pun kembali terpilih duduk di Senayan mengalahkan mantan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dari Dapil Banten I yang meliputi Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
3. Pendidikan akademik Dimyati Natakusumah
Dimyati menempuh pendidikan sarjana hukum di Universitas Esa Unggul, Jakarta. Ia kemudian melanjutkan studi pascasarjana dan meraih gelar Magister Ilmu Politik dari Universitas Indonesia, serta Magister Ilmu Hukum dari Universitas Pasundan.
Semangatnya dalam menimba ilmu berlanjut hingga tingkat doktoral. Dia meraih dua gelar Doktor, yakni dalam bidang Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia.
