Ratusan SD dan SMP di Kota Tangerang Jalani PTM 100 Persen

03 Jan 2022, 19:28 WIB

Seorang guru mengajar siswa dan siswi pada pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 1, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021) (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kota Tangerang, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin memastikan, 201 sekolah tingkat SMP dan 445 sekolah tingkat SD sudah memulai Pembelajaran Tatap Muka atau PTM per Senin (3/12/2021).

"Sekolah di Kota Tangerang memang sudah melaksanakan 100 persen, cuma memang bertahap untuk kegiatannya," kata Jamal.

Pekan ini, misalnya, pembelajaran tatap muka dilaksanakan dua kali. Setelah itu, sekolah dan pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan PTM itu terkait kasus COVID-19. "Artinya COVID-19 Kota Tangerang ini tidak ada tambahan-tambahan yang terinfeksi, maka akan kita lanjutkan nanti bisa jadi seminggu 3 hingga 4 dan seterusnya," kata dia.

1. Ini arti PTM 100 persen

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Jamal menerangkan, yang dimaksud dari 100 persen ini adalah jumlah anak-anak jika ada 32 siswa, maka 32 semuanya hadir.

"Cuma seminggu ini baru dua kali. Ada yang dua ada yang tiga. Tapi tetap mengacu pada SKB 4 menteri, untuk belajarnya maksimal 6 jam," kata Jamal.

2. Sekolah virtual masih tersedia

Ilustrasi sekolah daring (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Meski begitu, Jamal memastikan, pihaknya masih menyediakan sekolah virtual untuk para orangtua yang belum menghendaki PTM. "Fleksibel lah, orang tua masih bisa kita berikan untuk memilih," kata dia.

Jadi, kata Jamal, semua sekolah sesuai dengan SOP sudah melaksanakan PTM 100 persen. "Artinya anak-anak belajar semuanya di sekolah. Sedangkan pembelajarannya masih terbatas, seminggu dua kali Nanti bisa saja minggu keempatnya full, artinya bisa belajar seperti biasa," kata dia.

3. Tes swab acak ke siswa juga dilaksanakan

Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jamal mengatakan pihaknya pun akan terus memantau kondisi kesehatan para siswa. "Untuk Senin ada 100 orang per kecamatan yang di swab acak. SD dan SMP tiap kecamatan 100 orang, jadi kurang lebih 1.300 orang pada hari ini," ungkapnya.