Kabupaten Tangerang, IDN Times - Ruang Intensive Care Unit (ICU) di tiga rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Tangerang penuh. Tiga RS rujukan itu adalah RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD Balaraja dan RS Siloam Kelapa Dua.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Muchlis. "Ya, betul. Saat ini ruang ICU di tiga rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Tangerang sudah penuh," kata Muchlis, Senin (21/12/2020).
Muchlis menuturkan, terdapat 33 tempat tidur yang tersedia di ruang ICU tiga rumah sakit rujukan tersebut.
"Seluruhnya terisi pasien COVID-19," tutur Muchlis.
Muchlis mengungkapkan, pihaknya selalu mendapatkan permintaan ruang ICU untuk pasien COVID-19 setiap harinya. Dengan kondisi itu, ia menjelaskan, kebutuhan ruangan ICU untuk pasien COVID-19 cukup banyak.
"Kondisi itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu," ungkap Muchlis.
Tak hanya ruang ICU, ruang non-ICU khusus pasien COVID-19 juga sudah hampir penuh lantaran meningkatnya kasus penularan.
"Ruangan non-ICU, ada 489 tempat tidur. Yang terisi saat ini sekitar 80 persen. Artinya itu juga sudah 300-an pasien," jelasnya.
Selain RS rujukan, rumah singgah khusus pasien COVID-19 dengan orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin, Kecamatan Curug, juga telah melebihi kapasitas. Padahal, Hotel Yasmin memiliki kapasitas 180 kamar. Namun, saat ini ada 207 pasien yang mengisi.
"Satu kamar dihuni ada terdapat dua pasien, yang satu kamar dua orang itu adalah klaster keluarga, bapak sama anaknya, suami dengan istrinya. Tapi yang jelas, saat ini antreannya di Yasmin sekitar 58 orang (pasien COVID-19 OTG) mau masuk," lanjutnya.
Lantaran tak lagi tersedia kapasitas ICU di RS rujukan Kabupaten Tangerang, kata Muchlis, pihaknya pun mengirim pasien yang kritis ke rumah sakit yang ada di wilayah Banten. "RS di Jakarta juga sudah penuh. Jadinya (rujuk) di wilayah Banten itu upaya yang dilakukan," sambungnya.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat sungguh-sungguh menerapkan disiplin dan meningkatkan kesadaran dalam menjaga protokol kesehatan. Muchlis berharap, natal dan tahun baru 2021 masyarakat tidak melakukan euforia. "Harapannya itu di bulan Januari 2021 kasus COVID-19 tidak meledak," kata dia.