Dok. IDN Times/Suprihatin
Biasanya, menjelang penyambutan Tahun Baru Imlek, belasan topeng barongsai sudah laku. Para pemain barongsai pun sibuk luar biasa.
Dalam sehari, pemain bisa bermain di tiga lokasi. Para pemain masuk dari hotel, mal, hingga dipanggil ke rumah warga untuk tampil di kediaman orang ternama.
Tapi setelah wabah melanda, semua berubah. Cuan atau keuntungan sulit menyapa.
Kondisi itulah yang dialami Kim Tjoan, 69 tahun. Dia adalah seorang pengrajin topeng barongsai dari Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Menjadi pengrajin sejak 1999 silam, Kim Tjoan mengaku pandemik COVID-19 sangat menurunkan pendapatannya.
"Sebelum pandemi belasan bahkan hingga puluhan juta (rupiah) saya dapati dari penjualan, penyewaan dan orderan penampilan. Sekarang satu set topeng laku saja udah bersyukur banget, kalau undangan tampil-tampil sama sekali gak ada," ungkap Kim Tjoan.