Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Desa Sumur: Suara Gemuruh Itu Penyelamat Jiwa Kami

Gempa Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pandeglang, IDN Times - Dasih mengingat suara gemuruh yang muncul saat gempa mengguncang Sumur, Banten. Hari itu, Jumat (14/1/2022) sore pukul 16.05 WIB, bumi terasa diguncang. 

Dasih dan warga di perkampungan Ciawi, Desa Sumur berhamburan ke luar rumah. Suara gemuruh terdengar cukup kuat dan menakutkan. Tak hanya itu, gemuruh itu juga diserta getaran.

Beberapa rumah di perkampungan itu retak, bahkan ada yang sampai roboh. "Beruntung, dengan suara gemuruh itu bisa menyelamatkan jiwa kami dan keluarga," kata Dasih (45), seperti dikutip dari situs Antara, Minggu (16/1/2022). 

1. Desa tempat Dasih tinggal dekat dari pusat gempa M 6,6

Warga perkampungan Ciawi, Desa Sumur bernama Dasih menceritakan pengalamannya saat gempa M 6,6 mengguncang (Antara/Mansyur S)

Desa yang ditinggali Dasih memang dekat dari pusat gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,6 itu. Pusat gempa ini berada 52 kilometer (km) Barat Daya Sumur, Pandeglang dengan titik koordinat 7,01 lintang selatan (LS) dan 105,26 bujur timur (BT). Adapun pusat gempa ada di kedalaman 10 km. 

Perkampungan Ciawi, berlokasi di sekitar Perairan Sumur. Sejak tahun 2021, masyarakat di sini sudah merasakan tiga kali gempa. Namun, gempa kuat baru dirasakan di awal  2022.
Getaran gempa bumi itu hingga menimbulkan suara gemuruh selama 15 detik dan puluhan rumah mengalami kerusakan.

2. Dasih dan tetangga masih takut dan khawatir dengan gempa susulan

Gempa Mag 6.7 di Banten pada Jumat (14/1/2022). (twitter.com/infoBMKG)

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa sebagian kondisi warga di desanya rusak berat. "(Bahkan ada) Bagian penyangga atap dan tembok miring dan nyaris roboh," kata Dasih. 

Dia dan beberapa tetangga masih takut dan khawatir pada gempa susulan. Dasih mengungkap, gempa susulan dengan skala lebih kecil masih terjadi hingga Minggu (16/1/2022). 

Warga lainnya, Kusni (40), juga mengutarakan hal senada. Dia bersama keluarga merasa ketakutan jika mendengar suara gemuruh, karena khawatir terjadi kembali gempa tektonik.

3. Dasih masih bertahan di rumah yang nyaris roboh

Warga perkampungan Ciawi, Desa Sumur bernama Dasih menceritakan pengalamannya saat gempa M 6,6 mengguncang (Antara/Mansyur S)

Karena dekat dengan pusat gempa, rumah Dasih pun rusak berat. Dia mengaku bingung untuk tinggal di mana sementara waktu. "Bingung, untuk kembali ke rumah yang nyaris roboh, karena tidak memiliki uang untuk membangun, " katanya.

Meski demikian, Dasih masih bersyukur karena seluruh anggota keluarganya selamat setelah menyelamatkan diri, usai mendengar suara gemuruh itu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us