Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan, Pengungsi Butuh Selimut

Pengungsi tidur hanya beralaskan terpal di lapangan futsal

Banten, IDN Times - Ribuan kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir bandang dan longsor di enam kecamatan di Kabupaten Lebak. Mereka mengungsi di tujuh posko pengungsian yang disediakan oleh BPBD Lebak, sebagian lainnya memilih tinggal di rumah saudara.

Ketujuh posko pengungsian tersebar di Kecamatan Sajira, Cimarga, Cipanas, Curug Bitung dan Lebak Gedong.

1. Pengungsi tidur hanya beralaskan terpal

Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan, Pengungsi Butuh Selimut(Pengungsi bencana banjir bandang di Lebak, Banten) IDN Times/Khaerul Anwar

Pengungsi di lapangan futsal tidur hanya beralaskan terpal, tanpa bantal, dan selimut di Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong. Mereka merasa kedinginan dengan cuaca malam hari yang terus di guyur hujan ringan.

"Ngungsi takut ada (bencana) susulan. Kamar mandi, sama selimut dibutuhin banget. Makan mi pakai telur," kata salah satu warga, Fatmawati (41), ditemui dilokasi pengungsian yang berada di lapangan futsal Desa Banjarsari, Kamis (2/1).

Baca Juga: Banjir Bandang di Lebak, 5 Desa Terisolir Butuh Bantuan Logistik

2. Warga khawatir terjadi banjir dan longsor susulan

Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan, Pengungsi Butuh Selimut(Pengungsi korban banjir bandang di Lebak, Banten) IDN Times/Khaerul Anwar

Di lokasi pengungsian nampak anak kecil, wanita dan pria dewasa tak bisa tidur. Mereka kedinginan dan khawatir bencana banjir bandang dan longsor terjadi kembali.

Bahkan ada seorang anak menangis di lokasi pengungsian saat tidur di lengan ibu nya. Ada juga bocah yang tidur di ketiak ibunya sebagai penghangat dari dinginnya cuaca di wilayah yang masuk ke dalam kawasan Gunung Halimun Salak.

"Baru (makan) nasi doang sama telur, sekarang belum ada bantuan. Yang dibutuhin selimut, anak-anak pada kedinginan, karpet alat buat tidur yang kurang disini. Cuma ada pakaian di badan, enggak sempat ganti baju, pada kedinginan," kata salah satu warga, Sudira.

3. Tanah di gunung atas perkampungan terbelah

Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan, Pengungsi Butuh SelimutIDN Times/khaerul anwar

Dia bercerita saat terjadi bencana, gunung di perkampungannya terbelah karena sebagian besar tanahnya longsor.

"Di atas Kampung Jaha (Kecamatan Lebak Gedong) gunungnya sudah belah, pada ngungsi semua, longsor, Desa Banjar Sari, satu kampung diungsikan semua," terangnya.

4. Bantuan terhambat akses jalan terputus

Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan, Pengungsi Butuh SelimutIDN Times/khaerul anwar

Di tempat yang sama, Camat Lebak Gedong Wahyudin mengatakan, jumlah pengungsi di lapangan futsal berjumlah 400 orang. Dia mengaku bantuan masih terbatas karena akses jalan yang belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan pun sudah diperintahkan untuk mengungsi, guna menghindari bencana susulan. Sehingga mencegah terjadinya korban jiwa dan luka.

"Untuk Selimut Insya Allah (segera dipenuhi), karena kita yang terpenting membuka akses transportasi menuju lokasi pengungsian. Karena semua fasilitas dan bantuan kalau akses belum kita buka akan menghambat terhadap pemberian," kata Camat Lebak Gedong, Wahyudin.

5. Pengungsi mulai diserang penyakit

Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan, Pengungsi Butuh SelimutIDN Times/khaerul anwar

Warga yang berada di lokasi pengungsian mulai mengalami penyakit, seperti batuk, pilek dan masuk angin. Sehingga pengobatan dilakukan oleh tenaga medis dari Dinkes Kabupaten Lebak, Dokkes Polda Banten dan tenaga medis dari klinik setempat.

"Untuk pengobatan kita usahakan semaksimal mungkin. Sampai malam ini kita terus pantau setiap tiga jam. Kalau ada yang sakit kita bawa ke klinik dan puskesmas," jelasnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Lebak, 2.115 Rumah Rusak 80 di Antaranya Hanyut

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya