Soal Kenakalan Anak di Jalan, DPRD: Pemkot Tangerang Harus Tegas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberi solusi nyata dan tegas terhadap fenomena banyaknya kenakalan anak-anak di jalan berupa nge-BM (bajak mobil), tawuran hingga menjadi gangster.
"(Ini) bukan hanya orangtua, tapi juga pemerintah daerah harus bisa mengantisipasi," kata Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga: LPA Minta Polisi Sanksi Orangtua yang Anaknya Ketangkap Nge-BM
1. Gatot minta DP3AP2KB lakukan penyuluhan dengan benar
Gatot meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang meningkatkan penyuluhan kepada orangtua dan anak. Sehingga, dapat menurunkan angka kenakalan anak-anak. Gatot khawatir, kenakalan itu bisa menelan korban jiwa.
"Dinas DP3AP2KB harus melakukan langkah nyata, taktis, pembinaan-pembinaan, penyuluhan-penyuluhan agar hal-hal tersebut dapat dikurangi dan dihindari agar tidak ada lagi," katanya.
2. Wali Kota Arief: persoalan ini tugas bersama
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, penanganan kasus perempuan dan anak merupakan tugas bersama dan gak bisa dibebankan kepada satu instansi.
"Bukan menjadi tugas satu instansi, melainkan harus melibatkan banyak pihak," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Pihaknya, kata Arief, telah memiliki skenario penanganan kasus perempuan dan anak. Baik dalam pencegahan atau tindakan pasca kejadian. Sepertu melalui klinik Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
“Saya berharap dapat menjadi salah satu solusi kebutuhan permasalahan sosial ini," katanya.
Arief menjelaskan, Puspaga dan P2TP2A memiliki layanan berupa pusat informasi serta konsultasi permasalahan anak dan keluarga yang diberikan secara gratis.
3. Ujung tombak persoalan kenakalan remaja adalah orangtua
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Djatmiko mengaku telah membuat berbagai program lainnya untuk meminimalisasi kekerasan yang bisa dilakukan atau diterima oleh anak dan perempuan. Seperti parenting, sosialisasi hingga Perlindungana Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang melibatkan perangkat RT dan RW.
"Namun tetap saja, ujung tombak dari permasalahan ini adalah kembali ke rumah dan orangtua masing-masing," ucapnya.
Baca Juga: Ada Fenomena Nge-BM, Polisi Minta Orangtua Awasi Anaknya