TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi Diambang Resesi, Pemkot Tangsel Harus Beri Insentif UMKM

UMKM bisa jadi penyelamat dari resesi

Pekerja UKM di Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Tangerang Selatan, IDN Times - Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Sri Lintang Rosi Aryani mendorong pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Tangsel, untuk membuat terobosan-terobosan kebijakan yang dapat membangkitkan perekonomian di daerah.

“Salah satunya adalah dengan memberikan stimulasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar dapat bertahan, terutama dalam kondisi pandemik seperti sekarang ini,” kata Sri pada Senin (10/8/2020).

Baru-baru ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi -5,32 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). Data ini memberikan sinyal Indonesia kemungkinan akan mengalami resesi jika pada kuartal III nanti jika pertumbuhan ekonomi kembali minus. 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus 5,3 Persen, Oktober Bisa Resesi 

Baca Juga: Akibat COVID-19, Pertumbuhan Ekonomi Banten Kontraksi 7,40 Persen

1. Pemkot Tangsel harus beri bantuan insentif anggaran pada UMKM untuk lawan resesi

Pekerja UMKM di Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Menurut Lintang, Pemkot Tangsel harus memberi bantuan insentif anggaran agar para pelaku usaha kecil Tangsel tidak ambruk. Menurut dia, pelaku usaha mikro kecil dan menengah menjadi salah satu motor penggerak usai krisis ekonomi seperti yang terjadi pada1998 lalu.

Hal seperti harus menjadi acuan pemerintah untuk melakukan tindakan sebelum benar-benar terjerumus di jurang resesi. “Jika dalam krisis tahun 1998 lalu UMKM yang menjadi pemutar roda ekonomi rakyat tidak secara massif terdampak, namun kali ini sebagian besar UMKM berguguran akibat terdampak wabah pandemik COVID-19,” kata dia.

2. Lintang mengaku sudah menyaksikan sendiri banyanya usaha kecil yang gulung tikar

Anggota DPRD Tangsel, Sri Lintang Rossi Aryani (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Lintang mengaku sudah menyaksikan sendiri bagaimana usaha berskala UMKM, seperti pedagang keliling terpaksa berhenti beroperasi, hingga gulung tikar. Potret itu dia temui mulai dari di Ciputat Timur Tangsel maupun sejumlah wilayah lainnya.

Kondisi itu merupakan dampak dari turunnya daya beli masyarakat serta adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan warga tinggal di rumah saja.

Menurut anggota komisi I DPRD Tangsel ini, belum lama ini komunitas UMKM yang tergabung dalam Tangsel Berkibar (TB) juga mengungkapkan setidaknya 700 anggotanya yang berjumlah 1.400 pelaku UMKM menyatakan gulung tikar.

Baca Juga: Pandemik, Pemkot Tangsel Tetap Gelar Upacara Kemerdekaan

Berita Terkini Lainnya