Pasien dengan Alat Pacu Jantung Gak Boleh Lakukan 4 Hal Ini
Jika melanggar, fungsi alat pacu bisa terganggu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alat pacu jantung atau pacemaker merupakan salah satu alat medis yang dipasangkan ke dalam jantung pasien yang menderita gangguan denyut dan irama jantung. Pemasangan alat ini sesuai dengan pemeriksaan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Lantaran merupakan alat medis, alat pacu jantung juga mengharuskan pasien yang dipasangkan alat ini membatasi berbagai kegiatannya.
Berikut, IDN Times rangkum hal yang tak boleh dilakukan pasien dengan alat pacu jantung menurut Dokter Spesialis (intervensi) jantung Siloam Hospital Lippo Village, Antonia Anna Lukito.
Baca Juga: Pacemaker Mini Nirkabel, Solusi Penderita yang Banyak Aktivitas
1. Berolahraga dengan banyak gerakan
Bagi pasien yang dipasangkan alat pacu jantung dengan model generator dengan kabel, wajib membatasi gerakan olahraga, khususnya di daerah tangan, dada, dan bahu.
Pasalnya, alat pacu jantung model tersebut bakal dipasangkan generator di bawah permukaan lemak di daerah dada atas mendekati bahu.
"Untuk sebulan setelah pemasangan, tidak boleh menggerakkan tangan sama sekali, setelah satu bulan boleh tapi tetap dibatasi," kata dr. Antonia.
Pembatasan gerakan olahraga di daerah tersebut untuk menghindari adanya kabel yang tertarik karena pergerakan tersebut.
"Karena untuk alat pacu jantung dengan kabel, ada kabel yang harus dihubungkan ke jantung dari generator, dikhawatirkan akan tertarik jika olahraga dengan banyak gerakan," jelasnya.
Namun, untuk pasien yang dipasangkan alat pacu jantung dengan model kapsul tanpa kabel, olahraga dengan banyak gerakan masih diperbolehkan.
Baca Juga: Karya Siswa Dipajang di Pameran Sains Sekolah Pelita Harapan Tangerang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.