Pacemaker Mini Nirkabel, Solusi Penderita yang Banyak Aktivitas
Alat pacu jantung terbaru ini lebih minim resiko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018. Bahkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sebesar Rp7,7 triliun.
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penderita gangguan irama jantung yakni dengan memasang alat pacu jantung atau pacemaker. Selama ini, alat pacu jantung masih memiliki kabel yang dihubungkan ke generator yang biasanya dipasang di sekitar bahu penderita. Sayangnya, alat pacu jantung model tersebut memiliki risiko dan keterbatasan pergerakan untuk penderitanya.
"Biasanya, jika sudah dipasang pacemaker, maka penderita akan dibatasi gerakan, terutama yang memerlukan banyak gerakan di bahu, seperti olahraga renang, angkat beban, dan lain sebagainya," kata Dokter Spesialis (intervensi) jantung Siloam Hospital Lippo Village, Antonia Anna Lukito pada Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Diduga Prostitusi Online, WN Rusia Ditangkap Imigrasi Tangerang
1. Alat pacu jantung model terbaru ini tak memerlukan kabel
Saat ini, telah ada teknologi alat pacu jantung yang tidak memiliki kabel sama sekali, sehingga meminimalisasi efek samping, seperti infeksi pada bekas sayatan saat pemasangan generator, tertariknya kabel, dan lain sebagainya.
Saat ini sudah ada pacemaker yang ukurannya hanya sebesar kapsul obat, tanpa kabel dan diletakkan di dalam bilik jantung. Terobosan di dunia alat bantu medis dan kedokteran terus berkembang cukup pesat. Semula alat pacu jantung berukuran besar, memerlukan kabel dan baterai, tapi sekarang tidak lagi.
"Dari segi ukuran, alat ini pun tergolong mini. Sehingga memudahkan ketika bebergian tanpa harus khawatir ketika melalui alat metal detector seperti di bandara misalnya," jelas Antonia.
Baca Juga: 6 Dampak Bahaya Sering Telat Makan, Mahasiswa Semester Akhir Waspada!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.