TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hasil Rapid Test Reaktif, Apa sih Artinya? 

Kamu harus menjalani rapid test? Gak usah panik~

Ilustrasi rapid test di Lebak (Antaranews)

Serang, IDN Times - Sejak wabah COVID-19 menyerang warga bumi, bahasa-bahasa dalam dunia kesehatan menjadi bacaan sehari-hari. Bahasa-bahasa itu sendiri beberapa ada yang mudah kita pahami.

Tapi tak pelak, banyak juga yang susah bahkan rancu untuk dipahami. Salah satu bahasa dunia kesehatan yang sering muncul adalah istilah-istilah dalam pengujian atau pengecekan seseorang terpapar virus corona atau tidak.

Dalam tulisan kali ini IDN Times bakal menyajikan satu istilah yang sering muncul, yaitu rapid test. Yuk simak!

1. Alat ini mendeteksi munculnya antibodi khusus melawan COVID-19, bukan penyakitnya

thehill.com

Pertama-tama, kamu perlu tahu kinerja sistem pertahanan tubuh kita ketika ada antigen yang masuk. Antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan.

Jika tubuh kita disamakan dengan sistem pertahanan negara, maka tentara dalam tubuh kita bernama sel darah putih. Ketika serangan musuh semakin hebat, maka makin banyak juga sel darah putih yang dikerahkan.

Tidak semua sel darah putih menjadi tentara yang menyerang. Ada juga yang menjalankan fungsi sebagai mata-mata, demikian dikutip dari situs rs-jih.co.id. Mereka bertugas membuat profil musuh, dalam hal ini profil virus yang akan dilawan. Setelah informasi profil virus terkumpul, akan ada tim khusus yang akan melawan virusnya.

Tim khusus ini yang disebut sebagai antibodi. Untuk melawan virus, antibodi akan menempel pada antigen sehingga kemampuan virus memasuki sel dan memperbanyak diri dapat dicegah.

Nah, antigen yang kali ini dibahas adalah khusus virus corona, termasuk tipe baru yang menyebabkan infeksi COVID-19, yaitu SARS-CoV-2. Ketika terpapar virus corona, tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan, yakni IgM dan IgG.

Tugas alat rapid test adalah mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG ini. Jadi, rapid test bukan untuk mendeteksi penyakitnya. 

2. Ini artinya ketika hasil rapid test disebut "reaktif"

(Petugas melakukan pemeriksaan rapid test pengunjung dan pedagang pasar di Pasar Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (28/5/2020) ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Nah, antibodi IgM dan IgG akan dibentuk oleh tubuh kita secara otomotis, bila ada paparan virus corona. Seseorang yang menjalani rapid test perlu diambil sampel darah.

Alat ini kemudian digunakan untuk mendeteksi apakah ada antibodi IgM dan IgG dalam sampel darah yang diperiksa.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus corona. Di sinilah, hasil rapid test orang itu akan dinyatakan, "reaktif." 

Baca Juga: RSU Tangsel Punya Alat GeneXpert, Lalu Kenapa Tes COVID-19 Masih Lama?

2. Akurasi rapid test tak lebih dari 40 persen

Puluhan pedagang Pasar Leuwipanjang mengikuti rapid test. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Namun kamu juga perlu tahu bahwa pembentukan antibodi ini memerlukan waktu. Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining bukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang reaktif terinfeksi virus corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.

Atas hal itulah banyak dokter dan ahli kesehatan berpendapat bahwa keakuratan alat rapid test tak lebih dari 40 persen. Itulah sebabnya, seseorang yang reaktif saat rapid test, biasanya dilanjutkan dengan swab test untuk keperluan PCR.

Jadi, kamu tidak perlu panik ketika menjalani rapid test dan hasilnya reaktif ya. Tetap tenang dan lanjutkan pemeriksaan PCR.

3. Ini yang kamu hadapi ketika menjalani rapid test

Pixabay/TesaPhotography

Prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test, persis seperti mengambil sampel cek gula darah.

Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis seperti garis hasil alat test kehamilan (tes pack) yang muncul 10–15 menit sesudahnya.

Baca Juga: Tangani COVID-19, Pemerintah Gunakan Alat Tes TBC GeneXpert

Berita Terkini Lainnya