Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pesona Sarung Jadi Fesyen Modern di JF3 2025

IMG-20250803-WA0002.jpg
Koleksi Bayang by Saroengan di JF3 Fashion Festival 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Intinya sih...
  • Yaafi ingin generasi muda mulai memakai sarung dalam acara kasual
  • Melalui koleksi Bayang, Yaafi ingin lebih banyak menggaet generasi muda
  • Yaafi ingin melalui koleksi Bayang, pakaian tradisional Indonesia akan kembali hype

Tangerang, IDN Times - Sarung merupakan pakaian yang kerap kali digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sarung sendiri, bisa terbuat dari berbagai macam teknik misalnya tenun, katun, sutra, batik, maupun songket. Bahkan, hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki motif dan bahan sarung itu sendiri yang menggambarkan ciri khas masing-masing daerah.

Sayangnya, sarung kini hanya dipakai untuk acara adat, peribadatan, atau hanya digunakan oleh orangtua saja. Hal tersebut tentunya bisa membuat keberlangsungan pakaian tradisional Indonesia tersebut bisa punah tergantikan oleh produk fesyen modern.

Brand lokal yang mengangkat sarung sebagai bahan dan motif utama untuk desainnya yakni Saroengan. Produk spesialnya ditampilkan dalam JF3 Fashion Festival 2025 di Summarecon Mall Serpong dengan tema Bayang.

"Aku ingin membawa sarung bukan hanya busana tradisional tapi juga pernyataan gaya dan kecantikan identitas dan kebudayaan Indonesia dengan interpretasi baru," kata Co-Founder Saroengan, Yaafi Yulio.

1. Yaafi ingin generasi muda mulai memakai sarung dalam acara kasual

IMG-20250803-WA0003.jpg
Koleksi Bayang by Saroengan di JF3 Fashion Festival 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Saat pemeraga busana berjalan mengenakan berbagai desain bertajuk Bayang tersebut, terlihat adanya ketegasan budaya yang dibalut dengan modern dan kasual.

Jika dilihat, desain-desain tersebut cocok untuk berbagai acara mulai dari 'ngantor', ke mal, maupun nongkrong bersama teman.Sarung yang biasanya berada di area tubuh bagian pinggang ke bawah, kini bisa digunakan di seluruh bagian tubuh, mulai dari rambut hingga kaki. Pemeragaan tersebut juga menegaskan bahwa motif sarung nyatanya bisa dipadupadankan dengan fesyen lain, seperti kardigan, hingga sepatu boots yang keren dan modern.

"Kami ingin memperjuangkan Sarung ini untuk dilahirkan kembali tidak hanya dalam bayang-bayang tapi dalam sebuah koleksi yang lebih modern dan timeless, bisa dipakai seluruh rakyat Indonesia sehingga rasa cintanya itu keluar terhadap tradisi Indonesia," ungkapnya.

2. Melalui koleksi Bayang, Yaafi ingin lebih banyak menggaet generasi muda

Screenshot_20250803_120220_Gallery.jpg
Koleksi Bayang by Saroengan di JF3 Fashion Festival 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Yaafi menuturkan, mayoritas generasi muda saat ini menyukai motif dan warna yang tenang dan tidak mencolok. Untuk itu, koleksi Bayang ini cocok digunakan oleh generasi muda mulai dari generasi Z hingga X.

"Kebanyakan target audiens kita, awalnya ibu-ibu tapi sekarang generasi muda juga udah berani memakai pakaian-pakaian tradisional zaman dulu kita pakai, misalnya kebaya dan bahkan sekarang semua brand membuat siluet baru dengan ciri khas Indonesia dengan cara modern," jelasnya.

3. Yaafi ingin melalui koleksi Bayang, pakaian tradisional Indonesia akan kembali hype

Screenshot_20250803_120124_Instagram.jpg
Koleksi Bayang by Saroengan di JF3 Fashion Festival 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Yaafi pun berharap, melalui koleksi Bayang by Saroengan ini, pakaian tradisional Indonesia akan kembali bersinar dan 'hype' di semua generasi. Sehingga nantinya masyarakat di Indonesia akan kembali berpakaian tradisional tanpa meninggalkan modernitas fesyen.

"Sehingga masyarakat Indonesia sendiri bisa menggambarkan wajah modern dan relevan dari negara Indonesia itu sendiri," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us