Serang, IDN Times - Wali Kota Serang Syafrudin akhirnya mendapatkan vaksinasi setelah gagal tidak lolos screening sebanyak tiga kali. Syafrudin diberikan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang hari ini, Senin (1/3/2021).
"Sebelum divaksin diperiksa dulu tensi darah gula darah kemudian lain-lain. Alhamdulillah dinyatakan sehat, saya divaksin," kata Syafrudin usai vaksinasi.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang itu mengaku merasa tegang saat hendak disuntik vaksin karena takut melihat jarum suntik. Namun, setelah disuntik dia merasa tidak merasakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Untuk pemberian vaksinasi dosis kedua akan diterimanya pada 15 Maret mendatang.
Disampaikan Syafrudin, dia telah membuktikan bahwa vaksinasi itu bermanfaat dan aman tidak berefek apa. Oleh karenanya dia meminta masyarakat tidak takut mengikuti vaksinasi.
"Rasanya biasa-biasa saja, habis vaksin suruh istirahat 30 menit alhamdulillah. (Pusing?) Ya pusing cuma karena belum gajian. Rada pegal aja,"katanya.
Dia menceritakan akhirnya bisa mengikuti vaksinasi karena mengikuti arahan dan saran dari para dokter dengan melakukan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang tidak menimbulkan tensi darah dan gula darah tinggi sehari sebelum vaksinasi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, tensi darah Syafrudin 150 berbanding 80 pada pemeriksaan pertama, lalu 150 berbanding 70 jadi pada pemeriksaan berikutnya. Kemudian gula darah hanya 190 dan akhirnya dinyatakan normal.
"Sehari sebelum vaksin benar-benar istirahat jangan makan macam- macam seperti rabeg (makanan khas Serang), duren nanti akan naik darahnya jadi biasa-biasa saja," katanya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Muhammad Ikbal mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok lansia mulai menerima vaksin dosis pertama hari ini di seluruh fasilitas kesehatan.
Disampaikan Ikbal berdasarkan data sementara, ada sebanyak 23 ribu lansia yang mengikuti vaksinasi di wilayahnya. "Karena setiap hari data akan berubah karena ada penambahan," katanya.
Ikbal menegaskan, termasuk lansia yang memiliki penyakit komorbid atau bawah kini sudah diperbolehkan mengikuti vaksinasi asalkan selama terkontrol.
"Komorbid selama itu terkontrol bisa, aturan baru Kemenkes. Dulu diabet gak bisa sekarang boleh," katanya.