Andra Soni Ngaku Dapat Laporan Soal Ijazah Alumni yang Ditahan Sekolah
- Gubernur Banten, Andra Soni mendapati alumni sekolah di Banten masih ditahan ijazahnya karena tunggakan biaya.
- Pemprov Banten telah menebus 70 ijazah alumni yang ditahan pihak sekolah dan akan terus mendata alumni dengan nasib serupa.
- Andra meminta sekolah tak lagi menahan ijazah alumninya dan beberapa sekolah sudah berkomitmen ikut program Sekolah Gratis.
Serang, IDN Times - Gubernur Banten, Andra Soni mengaku mendapat laporan alumni sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA di Banten yang ijazahnya masih ditahan oleh pihak sekolah karena masalah tunggakan biaya.
"Kami sedang mendata," kata Andra usai melaunching program Sekolah Swasta Gratis, Jumat (2/5/2025).
Andra juga telah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten untuk mengurus hal tersebut.
1. Saat ini, baru 70 ijazah yang sudah ditebus oleh pemerintah
Hingga saat ini, kata Andra, Pemprov Banten telah menebus sebanyak 70 ijazah alumni yang sempat ditahan pihak sekolah. Andra berjanji akan terus mendata alumni sekolah yang mengalami nasib yang sama.
"Sekitar 70 alumnusnya telah menerima ijazah yang tertahan dan kemudian nanti kami sedang mendata dan akan mendaklanjuti supaya ijazahnya bisa diberikan kepada pemiliknya," katanya.
2. Sekolah yang menahan ijazah siswanya, diajak ikut Program Sekolah Gratis
Andra mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan sekolah-sekolah yang menahan ijazah alumninya. Ada beberapa sekolah yang akan ikut serta dalam program Sekolah Gratis SMA, SMK dan sekolah khusus swasta.
"Ada beberapa sekolah yang sudah membangun kerja sama, mereka juga akan ikut di program ini (Sekolah Gratis)," katanya.
3. Andra mengingatkan agar sekolah tak lagi menahan ijazah dengan alasan apapun
Mantan Ketua DPRD Banten itu mengingatkan sekolah-sekolah tak lagi menahan ijazah alumninya dengan alasan apapun. Sebab, kata dia, ijazah sangat diperlukan, terutama untuk persyaratan mencari pekerjaan.
"Ke depan sekolah ini kan biaya ini akan di-cover termasuk uang gedung, uang pendaftaran dan lain-lain," katanya.
