1.038 Sekolah Siap Ikut Program Sekolah Gratis, Dimulai Juli

- Program Sekolah Gratis untuk SMA swasta sederajat di Banten akan dimulai pada Juli 2025 dengan anggaran Rp295 miliar.
- Hingga saat ini, sekitar 1.038 sekolah telah resmi menyatakan siap mengikuti program Sekolah Gratis, namun angka tersebut masih bisa berubah.
- Dana bantuan akan disalurkan langsung ke rekening siswa dan tidak bisa ditarik tunai, melainkan langsung terpotong otomatis untuk pembayaran SPP ke sekolah masing-masing.
Serang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Banten tengah memfinalisasi program Sekolah Gratis untuk jenjang SMA swasta sederajat. Program andalan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah itu ditargetkan mulai terlaksana pada tahun ajaran baru pada Juli 2025.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Lukman mengungkap, pihaknya telah menyiapkan anggaran melalui pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp295 miliar. Namun, menurut Lukman, jumlah tersebut masih bersifat sementara, karena belum seluruh sekolah menyelesaikan pendataan melalui tautan pendaftaran yang disebarkan.
“Data kami ambil dari Dapodik. Tapi ketika kami buka pendaftaran lewat link Google, masih banyak sekolah yang belum meng-input. Jadi belum bisa difinalkan. Targetnya selesai bulan Juni,” kata Lukman, Senin (28/4/2025).
1. Baru 1.038 sekolah yang menyatakan siap ikut program itu

Lukman mengungkap, hingga saat ini sekitar 1.200 sekolah sudah mendaftar, namun, baru sekitar 1.038 sekolah yang telah resmi menyatakan siap mengikuti program Sekolah Gratis tersebut.
"Angka tersebut masih bisa berubah tergantung jumlah siswa baru yang masuk pada awal tahun ajaran mendatang," katanya.
2. Dana SPP akan ditransfer langsung ke rekening siswa

Lukman menjelaskan bahwa skema pembiayaan dilakukan berdasarkan klaster wilayah, seperti klaster Pandeglang-Serang-Cilegon dan klaster Tangerang Raya.
Dana bantuan akan disalurkan langsung ke rekening siswa, namun tidak bisa ditarik tunai, karena akan langsung terpotong otomatis untuk pembayaran ke sekolah masing-masing.
“Tujuannya agar bantuan ini benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, yaitu membayar SPP. Kalau ditarik siswa, khawatirnya dipakai untuk kebutuhan lain. Jadi kami buat autodebet ke sekolah,” katanya.
3. Pemprov tengah berkordinasi dengan Bank Banten terkait kesiapan teknis

Pemprov Banten bekerja sama dengan Bank Banten untuk mengelola aliran dana bantuan pendidikan ini. Saat ini tengah dilakukan koordinasi teknis untuk memastikan kesiapan bank dalam menangani ratusan ribu transaksi secara berkala.
“Bank Banten kami minta untuk siap ekspose sistemnya, karena nanti akan ada ratusan ribu rekening siswa," katanya.