Tangerang, IDN Times - 11 Warga Negara Asing (WNA) dari berbagai negara, diamankan petugas gabungan Tim Pengawas Orang Asing (Timpora), yang melakukan razia dari empat lokasi berbeda di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, Kamis (11/7). Wilayah operasi tersebut adalah wilayah pusat bisnis kota modern BSD Serpong dan sekitarnya.
Sayangnya, pihak Imigrasi Tangerang kesulitan memeriksa beberapa apartemen di BSD. Para pengelola apartemen dinilai tidak kooperatif.
Kepala Kantor Imigrasi Tangerang, Herman Lukman menegaskan, pengawasan terhadap orang asing di Tangerang ini, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk meningkatkan tertib keimigrasian.
“Saat ini kantor Imigrasi telah melakukan debirokratisasi, dalam memberikan kemudahan pelayanan keimigrasian berupa visa, izin tinggal, pengawasan dan sebagainya. Maka dengan operasi ini kita ingin WNA tertib,” kata dia.
Meski begitu, Herman mengaku sempat kesulitan ketika coba memeriksa beberapa apartemen di BSD. Para pengelola tak kooperatif atau sulit diajak berkoordinasi.
"Harusnya pihak manajemen lebih tertib lagi gitu loh," kata Herman.
Herman juga mengatakan para pengelola apartemen salah satunya apartemen Akasa di wilayah BSD Serpong tidak tegas dalam pengelolaan. Selain itu ada, seperti sangat eksklusif tak ingin dijamah oleh dunia luar.
"Seharusnya pengelola manajemen agak tegas gitu loh. Setiap penghuni asing terutama harus pertama pemilik penginapan harus sama dengan pemilik kamar," kata Herman.
"Oke kalau misalnya dikontrakkan, tapi harus lapor gitu siapa yang ngontrak. Kan kalau ada apa-apa gimana," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya akan segera menegur apartemen-apartemen di BSD yang terbukti tidak kooperatif.
Menurut dia, pihaknya akan segera mengirimi surat ke pengelola-pengelola apartemen di wilayahnya.
"Ya kita akan berkoordinasi terkait ini, kita akan coba menegur para pengelola agar bisa kooperatif saat para petugas menjalankan tugasnya," kata Ben kepada para Jurnalis, Jumat (12/7).