Soal Telepon Donald Trump ke Prabowo, Mendag: Pembicaraan Silaturahmi
- Pemerintah Indonesia telah melengkapi dokumen yang diminta Amerika Serikat
- Pemerintah Indonesia menargetkan ekspor ke Amerika 17 persen
- Nilai eksport Indonesia ke Amerika Serikat mencapai USD 400 Billion
Tangerang, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump seperti yang diumumkan pada akun Instagram resmi @prabowo yang diunggah pada Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Dalam postingan tersebut, tidak dijelaskan apa pembicaraan yang dibahas dalam sambungan telepon tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto angkat bicara mengenai telepon dua pemimpin negara itu. Saat ditanya apakah panggilan tersebut juga membahas soal kesepakatan tarif resiprokal atau ekspor barang dari Indonesia, Airlangga mengungkapkan, hal tersebut merupakan pembicaraan awal.
"Iya, pembicaraan awal, pembicaraan silaturahmi," kata Menko Airlangga di Tangerang, Jumat (13/6/2025).
1. Pemerintah Indonesia telah melengkapi dokumen yang diminta Amerika Serikat
Menko Airlangga mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan seluruh dokumen yang diminta oleh otoritas Amerika Serikat sebagai bentuk kesediaan Pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi perihal tarif resiprokal tersebut. Dokumen tersebut pun dipastikan telah sesuai dengan apa yang diminta oleh pihak Amerika Serikat.
"Saat ini tinggal menunggu keputusan kedua pemimpin, yakni Presiden Prabowo dan Presiden Donald Trump," kata Menko Airlangga.
2. Pemerintah Indonesia menargetkan ekspor ke Amerika 17 persen
Menko Airlangga menuturkan, berdasarkan target secara global, Pemerintah Indonesia menargetkan sebesar 17 persen. Untuk itu, pihaknya pun tengah mengupayakan kerjasama multilateral 83 persen.
"Mudah-mudahan dengan market kami buka, kami jaga target pertumbuhan 8 persen yang dicanangkan di 2028 menjadi PR kita," jelasnya.
3. Nilai eksport Indonesia ke Amerika Serikat mencapai USD 400 Billion
Menko Airlangga menuturkan, saat ini nilai eksport Indonesia ke Amerika Serikat senilai $40 miliar atau Rp600 triliun. Ia pun menargetkan nilai tersebut bisa naik hingga Rp1.400 triliun.
"Itu kerjaannya para retail dan pasar tradisional untuk menyediakan produknya," jelasnya.
